Tingginya Tingkat Kriminalitas Berimbas Kepada Intimidasi Warga Komunitas Anak Melayu Serdang di Pasar 2 Percut Seituan
SUMUT | Menjelang pemilu 2024 (pilpres, pileg dan pilkada) seharusnya adalah pesta demokrasi bagi rakyat kecil pinggiran terdengar suara jeritan anak-anak, kaum perempuan serta komunitas anak melayu, seiring berakhir nya kepemimpinan presiden jokowi dan jelang pemilu 2024 entah dikoordinir secara sistematis atau sporadis terjadi intimidasi pada rakyat yang ladangnya, huniannya dirusak, dipersekusi atas nama pembangunan, atas nama kepentingan umum bukan atas nama yang diduga preman sampai atas nama oknum aparat.
Masyarakat yang telah memperjuangkan tanah dan huniannya puluhan tahun di intimidasi naifnya Preman-preman itu mengaku atas nama oknum aparat, peristiwa ini terjadi di desa bandar klippa kecamatan. Percut sei tuan pasar 1/2 yang mana warga komunitas anak melayu serdang sangat merasa mencekam.
Yang huniannya di datangi oleh preman yang di indikasi oknum Ormas dari kecamatan medan denai yang mengaku membela diduga kepentingan oknum aparat.
Sebagaimana sudah jadi rahasia umum/rumor bahwa dipasar 1/2 berbatasan medan denai itu basis judi dan narkoba berskala besar yang menjadi rumor lebih besar dari kampung kubur.
Dan yang juga punya backing kuat hingga siapa pun yang mengangkat masalah itu akan terancam keselamatan karena kebal hukum.
Kini preman yang juga di indikasi kan sebagai oknum Ormas dari medan denai tersebut masuk ke wilayah kecamatan percut sei tuan dan mengintimidasi warga.
Komunitas anak melayu serdang sangat menyesal kan dan mengutuk tindakan intimidasi apalagi mengatas namakan dan membawa-bawa nama aparat.
Kalau lah negara, pemerintah yang mengusir kami anak melayu serdang demi kepentingan negara mungkin kami lebih legowo, tapi ini preman dengan atas nama kepentingan oknum aparat.
Kami yakin jajaran kapolda sumut dan polsek percut sei tuan serta polrestabes medan punya intelijen yang handal dan takkan mungkin tidak bisa mencium rumor pasar 1,2 atau jermal penuh harum bisnis haram berskala besar apalagi sudah beberapa kali di lakukan penggerebekan, bukan nya padam tapi kini justru merembet pada intimidasi pada warga.
Kami mohon bapak kapolda sumut dan jajarannya, polrestabes medan dan polsek percut sei tuan dapat turun, jika rasa aman masyarakat sudah tidak ada, maka apalah artinya bernegara jika para preman lebih kuat dari Polri.
#tim
Sumber: Edi Earga Komunitas Anak Melayu Serdang.