Sosok Egi Diduga Otak Pelaku Utama Pembunuhan Vina di Cirebon 2016 Masih Buron
TVNUABURUH.COM | Nama Egi jadi sorotan ditengah kasus pembunuhan Vina, gadis 16 tahun tewas oleh geng motor pada tahun 2016 lalu.
Egi ramai diperbincangkan lantaran diduga merupakan pelaku utama pembunuhan hingga rudapaksa Vina.
Seperti diketahui, kasus ini kembali ditelusuri polisi buntut viral diangkat dalam film Vina : Sebelum 7 Hari.
Kasus pembunuhan Vina ditangani oleh Polda Jawa Barat sejak dilaporkan pada 31 Agustus 2016.
Saat ini, delapan pelaku pembunuhan Vina telah menjalani hukuman pidana. Mereka didakwa oleh Pengadilan Negeri Cianjur pada Mei 2017.
Identitas delapan terpidana ini yakni Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana, dan Saka Tatal.
Sementara 3 pelaku lainnya, termasuk Egi kini tengah diburu.
Meskipun sudah beberapa tahun silam, sosok Egi masih menjadi buronan sejak kasus Vina Cirebon viral.
Nama 3 pria yang kini sedang diburu itu adalah Pegi alias Perong (30), Andi (31), Dani (28).
Polisi pun mengungkap ciri-ciri sosok Pegi alias Perong yang saat itu berusia 22 tahun (2016), kini berusia 30 tahun (2024).
Ia merupakan warga Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Ciri-ciri khusus: tinggi 160 cm, badan kecil, rambut keriting dan kulit sawo matang.
8 Tersangka Bungkam Ditanya Sosok Egi
Disisi lain, Marliayana kakak Vina mengaku sempat menanyakan sosok Egi kepada 8 pelaku yang sudah diadili.
Dirinya sempat datang ke penjara untuk bertemu pada terpidana.
“Saya tanya ke pelaku lain alamat Egi, mereka semua diam. Minta foto dan nama lengkapnya juga gak ngasih tahu, dari polisi juga tidak ada,” terangnya dilansir dari Tribunnewsbogor.com.
Dari keterangan keluarga Vina, Egy memang suka menggangu Vina saat gadis tersebut masih hidup.
Hal itu diceritakan oleh ibu dan kakak almarhum Vina, Marliayana di podcast Deny Sumargo pada Selasa (14/5/2024).
“Egy itu suka sama almarhum adik saya, cuma kan dia itu udah ditolak baik-baik udah seringoleh adik saya. Cuman makin ngelunjak nih laki-laki. Makin nggak beres makin nggak bener. Sampai kelepas kontrol almarhum,Ngeludahin kan” ucap Marliayana menirukan ucapan arwah Vina saat merasuki tubuh Linda.
“Vinanya yang bilang,” ucap sang kakak.
“Oh dia sempet ngeludahin? karena (Egy) udah kurang ajar gitu” tanya Deny Sumargo.
terjadi, Vina sudah pernah menceritakan sosok Egy kepada kakaknya dan sang ibu.
Namun Vina tak memberitahu wajah Vina dan hanya mengatakan jika dirinya sering diganggu oleh Egy.
“Kalau masalah kurang ajar sih, dia dari semasa hidup dia juga cerita ke saya sih. Cuma masalah ngeludahin pas kerasukan itu,”
“Oo jadi kamu udah tahu kalau ada si Egy ini?” tanya Denny lagi.
“Udah cuman saya nggak tahu orangnya, cuman dengar ceritanya,” lanjut sang kakak.
“Pas masih idup, bahwa dia suka digangguin sama si Egy ini.”
“Iya,” jawab Marliayana.
Marliayana mengatakan jika semasa hidup, Egy sering mengganggu Vina seperti pegang-pegang badan Vina.
Vina juga menceritakan kelakuan Egy kepada ibunya yang saat itu menjadi TKW.
“Sempat telfon, dia telfon. Katanya, itu temannya ini suka sama Nok, ya udah kamu jangan kasar-kasar. Udah mah udah nok bilang pelan-pelan, makin kurang ajar. Pegang-pegang ini,” ucap ibu dari Vina.
Saat arwah Vina masuk ke dalam tubuh temannya, Vina pun meminta keluarganya untuk menemukan Egy.
Arwah Vina sempat menyebut jika isu Egy kabur keluar negeri itu bohong.
“Katanya ya itu, Mah tolong cari pelaku,” ucap ibunda Vina.
“Beritanya Egy itu kaburnya ke luar negeri. Ternyata bukan ke luar negeri.Almarhum ngasih tahu, dia itu bohong mba. Dia ada di Jakarta, dia kabur ke Jakarta. Kalau polisi nggak sanggup nyari, biar saya yang nyari. Cuman kan posisi waktu itu, jangan kamu datengin kan pakai tubuh orang (Linda). Orang ini yang kena kasus nanti,” ucap Marliayana menirukan arwah Vina saat merasuki tubuh Linda.
Namun setelah 8 tahun berlalu, Egy bersama 2 orang pelaku lainnya masih buron.
Sempat Dikira Korban Kecelakaan
Pembunuhan Vina Cirebon berawal ketika perempuan 16 tahun itu melewati di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (27/8/2016) malam.
Dia ditemukan tergeletak tanpa nyawa bersama kekasihnya, Muhammad Rizky yang akrab dipanggil Eki (16).
Laporan awal menyebutkan, Vina mengalami kecelakaan tunggal saat berboncengan dengan Eki.
Keduanya menabrak tiang listrik dan trotoar jembatan flyover di arah Majasem, Cirebon menuju Sumber, Kabupaten Cirebon.
Beberapa hari kemudian, Wasnadi mendapat informasi putrinya meninggal akibat kekerasan oleh geng motor.
Perempuan itu mengalami luka parah di bagian kepala, tubuh, dan kaki.
“Informasi dari polisi, pelakunya geng motor. Cuma geng motornya apa, saya enggak tahu, tapi pokoknya saya dari keluarga, mohon kepolisian memberikan hukuman seberat-beratnya, dihukum mati, kalau bisa dibasmi aja semua, sangat meresahkan,” kata Wasnadi pada Jumat 2 September 2016, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (11/5/2024).
Dibunuh dan Dirudapaksa
Penganiayaan itu membuat korban tak berdaya. Geng Moonraker kemudian membawa Rizky dan Vina ke tempat mereka nongkrong di Jalan Perjuangan.
Rizky dinaikkan ke motor dan diapit oleh Rivaldi serta Pegi alias Perong.
Sedangkan Vina dinaikkan ke motor yang lain. “Korban Vina dibonceng oleh terdakwa dua Eko Ramadhani alias Koplak,” bunyi dokumen pengadilan.
Adapun motor korban diambil alih oleh Dani.
Gerombolan itu kemudian menuju Jalan Perjuangan, tepatnya lahan kosong di belakang showroom mobil di seberang SMPN 11, Kesambi, Kota Cirebon.
Di lahan kosong tersebut, Rizky kembali dianiaya.
Menurut dokumen pengadilan, Rizky dianiaya menggunakan tangan kosong oleh Hadi Saputra alias Bolang, Eka Sandi alias Tiwul, Jaya alias Kliwon, Supriyanto alias Kasdul, dan Sudirman.
Sedangkan Eko Ramadhani menganiaya Rizky menggunakan potongan bambu. Sedangkan Rivaldi alias Andika, Pegi alias Perong, dan Dani menganiaya Rizky menggunakan senjata tajam pada dada korban.
Pada saat yang hampir bersamaan, Vina juga dianiaya.
Vina dipukul oleh Rivaldi, Andi, dan Pegi alias Perong. Vina pun pingsan.
Selanjutnya, Rivaldi, Andi, dan Pegi memindahkan tubuh Vina ke dekat Rizky yang diperkirakan sudah tewas.
Vina dibaringkan dalam posisi telentang. Andi lalu membuka pakaian Vina.
Korban yang dalam kondisi tak berdaya kemudian digilir oleh Eko Ramadhani, Dani, Hadi Saputra, Sudirman, Supriyanto, Eka Sandy, Jaya alias Kliwon, dan Rivaldi Aditya alias Andika.
Sedangkan Pergi alias Perong menggerayangi tubuh korban.
Setelah rekan-rekannya mencabuli Vina, Rivaldi alias Andika menganiaya Vina menggunakan senjata tajam. Aksi Rivaldi diikuti oleh Andi.
Rizky dan Vina pun tewas.
Para pelaku kemudian memindahkan mayat Rizky dan Vina dengan cara diapit di boncengan sepeda motor.
Mereka meletakkan mayat Rizky dan Vina di jembatan di atas jalan tol di wilayah Desa Kepongpongan.
Motor Rizky juga dibawa ke lokasi tersebut lalu dijungkalkan untuk menimbulkan kesan bahwa Rizky dan Vina meninggal karena kecelakaan motor.
Jasad Rizky dan Vina ditemukan oleh warga setempat pada Minggu (28/8/2016) dini hari.
8 tersangka dipidana
Kasus pembunuhan Vina ditangani oleh Polda Jawa Barat sejak dilaporkan pada 31 Agustus 2016.
Saat ini, delapan pelaku pembunuhan Vina telah menjalani hukuman pidana. Mereka didakwa oleh Pengadilan Negeri Cianjur pada Mei 2017.
Identitas delapan terpidana ini yakni Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana, dan Saka Tatal.
Para pelaku terbukti melanggar Pasal 340 Kitab Hukum Undang-Undang Pidana tentang Pembunuhan Berencana, serta Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Tujuh terdakwa pemerkosa dan pembunuh Vina divonis penjara seumur hidup.
Sementara satu pelaku lainnya dipenjara delapan tahun karena masih di bawah umur.
Putusan ini lebih ringan dari tuntutan jaksa yang meminta para terdakwa dihukum mati.
Editor: Jais
Sumber: Tribunsumsel