BENARKAH Anies Dirikan Partai Perubahan Indonesia? Logo Mirip Burung Garuda Berkepala Burung Hantu, Ini Faktanya!

BENARKAH Anies Dirikan Partai Perubahan Indonesia? Logo Mirip Burung Garuda Berkepala Burung Hantu, Ini Faktanya!

 

 

TVNYABURUH.COM | Anies Baswedan mengaku tidak mengetahui dari mana munculnya isu pembentukan Partai Perubahan Indonesia (PPI).

Hal ini disampaikan Anies menjawab isu di media sosial yang menyebutkan bahwa dirinya membentuk Partai Perubahan Indonesia usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Anies menilai, Partai Perubahan itu hanya isu di media sosial yang kemudian muncul melalui grup WhatsApp (WA).

“Enggak ada (pembentukan Partai Perubahan), enggak ada. Itu kan beredar di WA-WA group ya tapi tidak (ada),” kata Anies di Banda Aceh, Jumat (4/5/2024).

“Bukan dari kami yang ngebikin, (kami) juga enggak tahu siapa (yang buat) dan saya sampaikan (saat ini) tidak pernah ada rencana bikin ormas (organisasi masyarakat), apalagi partai,” ucapnya.

Adapun isu pembentukan Partai Perubahan Indonesia itu juga telah direspons mantan Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas Amin), Refly Harun.

Dalam rekaman yang tersebar di media sosial, pakar Hukum Tata Negara itu mengaku tidak mengetahui dari mana itu tersebut muncul.

Bahkan, kata Refly, di media sosial juga telah tersebar logo Partai Perubahan dengan logo seperti burung garuda yang kepalanya berbentuk burung hantu.

Namun, menurut Anies, isu adanya Partai Perubahan yang turut dikomentari oleh Refli Harun itu hanya kreativitas seseorang di media sosial.

“Jadi ya itu kreativitas orang di media sosial yang tidak ada hubungannya dengan saya,” kata Anies.

Logo Mirip Partai Garuda

Logo Partai Perubahan Indonesia yang beredar ini mirip seperti logo Partai Garda Perubahan Indonesia atau Partai Garuda.

Partai Garuda merupakan salah satu partai politik yang menjadi peserta pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Dalam Pemilu 2024 mereka mendapat nomor urut 11.

Partai Garuda dahulu bernama Partai Kerakyatan Nasional yang dibentuk Ketua MPR/DPR periode 1997-1999, Harmoko.

Partai itu didirikan pada 30 November 2007.

Partai Kerakyatan Nasional sempat mendaftarkan diri sebagai peserta pemilu 2009, tetapi tidak lolos dalam proses verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Lantas pada 16 April 2015, Partai Kerakyatan Nasional mengubah nama menjadi Partai Gerakan Perubahan Indonesia atau Partai Garuda.

Perubahan nama itu berdasarkan salah satu keputusan kongres perdana Partai Kerakyatan Nasional pada 3 April 2015.

Partai Garuda kemudian mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019 dan mendapat nomor urut 6.

Saat itu Partai Garuda mendapatkan 702.536 suara atau 0,50 persen dari suara sah nasional.

Alhasil mereka tidak lolos ke parlemen karena gagal melewati ambang batas (parliamentary threshold) pada Pemilu 2019 yakni 4 persen.

Pada 2022 nama partai itu kembali diubah menjadi Partai Garda Perubahan Indonesia atau Partai Garuda.

Logo Partai Garuda pada Pemilu 2024 juga sedikit berbeda saat ikut di Pemilu 2019.

Pada Pemilu 2019, warna latar Partai Garuda merah dan terdapat bintang di atas lambang Garuda.

Sedangkan buat Pemilu 2024, latar itu berganti menjadi warna biru dan menghilangkan logo bintang.

Partai Garuda mendapat nomor urut 11 sebagai salah satu partai politik peserta Pemilu 2024.

Partai Garuda bercita-cita ingin mewujudkan perubahan yang baik dan menjunjung ekonomi kerakyatan di Indonesia.

Ketua Umum Partai Garuda merupakan Ahmad Ridha Sabana.

Dia adalah adik mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus politikus Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria. Ketika dikutip dari tribunmedan.

Partai Garuda mempunyai 570 orang calon legislatif (Caleg) yang akan bersaing pada Pemilu 2024.

Partai Garuda memberikan dukungan politik kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, tetapi mereka tidak memenuhi syarat untuk bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Partai Garuda mempunyai kantor dewan pimpinan pusat (DPP) di Jalan Penjernihan Nomor 28, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

 

Editor: Jais