Berita  

Survei LPMM Terkini: Persepsi dan Kesiapan Masyarakat Kota Batam Dalam Pembangunan Rempang Eco City

 

JAKARTA | Penelitian ini mengunakan Metode Survei Jejak pendapat pada masyarakat Kota Batam untuk menganalisa persepsi masyarakat Kota Batam terhadap PSN Rempang Eco City.

Survei ini melibatkan 1600 warga Kota Batam yang terpilih dari 64 Kelurahan, Batam dan pelaksanaan Survei ini dilakukan sejak tanggal 19 -28 Desember 2024 dan Survei ini memiliki Margin of Error -/+2,45 % pada Tingkat Kepercayaan 95 %.

Hasil Survei dilakukan oleh Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) menunjukan Bahwa sebanyak 81,8 % masyarakat Batam menilai percaya bahwa program Rempang Eco City tersebut dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat ke depannya. Dan sebanyak 18,2 % bersikap apatis bahwa Rempang Eco City tidak akan memberikan kontribusi perbaikan ekonomi bagi masyarakat. kata Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM), Alamsyah Wijaya kepada Wartawan pada Kamis, (9/1/2025).

“Sebanyak 81,7 % masyarakat Batam mengharapkan bahwa program Rempang Eco City dapat segera terealisasi. Mengingat, program tersebut juga akan membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sementara sebanyak 18,3 % tidak menjawab dan menolak dan tidak mempercayai program Rempang Eco City akan memberikan dampak bagi pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat Batam khususnya masyarakat Rempang,” terang Alamsyah.

Sebanyak 81,9 % masyarakat Batam mendukung penuh program Rempang Eco City demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Hasil temuan survei didapati bahwa 78,8 % masyarakat Batam menilai Bahwa proyek Rempang Eco City diyakini dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang.

Bahkan saat masa pembangunan sekalipun, diperkirakan ekonomi masyarakat dapat ikut terangkat dengan kegiatan ekonomi mikro kecil dan menengah.

“Hasil Survei juga menunjukkan sebanyak 82,6 % masyarakat Batam mengharapkan proyek Rempang Eco City memberikan kesempatan anak penduduk tempatan, memperoleh haknya untuk mendapapatkan pendidikan yang terpadu dan sukses di daerah sendiri dan terbukanya lapangan kerja seluas-luasnya untuk masyarakat Rempang dan sebanyak 17,4 % tidak menjawab dan menyatakan proyek Rempang Eco City tidak akan memberikan kesempatan bagi kerja warga tempatan,” ungkap Alamsyah.

Sedangkan sebanyak 80,8 % masyarakat Batam menilai bahwa dari sisi Infrastruktur, Rempang akan tertata rapi dan menjadi wilayah yang maju.

Pemerataan pembangunan di Rempang mengalami eskalasi serta peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga sementara sebanyak 10,1 % menyatakan tidak akan memberikan dampak pemerataan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat dan 9,1 % tidak memberikan jawaban.

Sebanyak 81,7 % masyarakat Batam Menilai bahwa dengan adanya Pembangunan dermaga di Rempang Eco City akan memudahkan masyarakat nelayan untuk berlayar dan mempermudah lalulintas antara pulau di Kepri dan taraf kehidupan sosial di Rempang akan bertumbuh dan merata dan sebanyak 18,3 % Tidak menjawab dan Apatis.

“Kemudian sebanyak 81,4 % masyarakat menilai bahwa PSN Rempang Eco City ini akan memberikan kepastian atas legalitas hunian penduduk, sebagaimana yang diharapkan masyarakat Barelang selama ini,” ucap Alamsyah.

Sebanyak 80,9 % masyarakat Batam berharap Proyek Rempang Eco City dapat memberikan kesempatan pada generasi muda Barelang untuk mendapat Pendidikan Vokasi Industri, kemudahan Beasiswa hingga menjadi tenaga kerja yang skillfull meraih kesempatan berkarier di daerah mereka sendiri.

Selanjutnya sebanyak 81,7 % masyarakat berharap Proyek Rempang Eco City akan memberikan kesempatan anak penduduk tempatan, memperoleh haknya untuk mendapatkan Pendidikan yang terpadu dan sukses di daerah sendiri.

Sementara sebanyak 83,7 % masyarakat Batam berpendapat bahwa jika Proyek Strategis Nasional ini terhambat atau batal maka akan menimbulkan banyak performa tidak baik atau dampak negatif terhadap iklim investasi di Indonesia.

“Dan sebanyak 82,6 % masyarakat Batam tidak memberikan dukungan terhadap aksi-aksi sejumlah penolakan terhadap Proyek Rempang Eco City yang terjadi, Dengan dapat membuat citra Batam (Indonesia) buruk dalam dunia investasi dan menurunkan tingkat kepercayaan investor terhadap Batam dan nama Indonesia secara lebih luas,” pungkas Alamsyah.

 

 

Reporter: Reza Pahlevi