Berita  

Audiensi Koalisi Masyarakat Pelalawan Peduli Banjir dengan Kepala ULP PLN Berlangsung Damai

 

PELALAWAN | Koalisi Masyarakat Pelalawan Peduli Banjir sukses menggelar audiensi dengan Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Pangkalan Kerinci, Eykel Boy S. Ginting, di Kantor ULP PLN Unit Pangkalan Kerinci, Jalan Akasia, Kelurahan Kerinci Kota, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Pertemuan yang berlangsung damai ini menjadi momentum bersejarah, karena untuk pertama kalinya ULP PLN Pelalawan mengadakan audiensi dengan masyarakat terkait permasalahan banjir, Kamis (30/01/2025).

Komitmen Koalisi Mencari Solusi Nyata

Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari surat permohonan yang diajukan pada 26 Januari 2025 oleh Koalisi Masyarakat Pelalawan Peduli Banjir. Ketua Koalisi sekaligus Ketua KNPI, Samsir, menegaskan bahwa tujuan utama audiensi ini adalah mencari solusi konkret atas dampak banjir yang semakin mengkhawatirkan masyarakat.

“Kami datang ke sini bukan hanya untuk menyampaikan keluhan, tetapi juga untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama agar masyarakat tidak terus-menerus menjadi korban banjir”, ujar Samsir dalam pertemuan tersebut.

Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Yudi Efrizon, menambahkan,” bahwa banjir telah berdampak besar pada aktivitas masyarakat, petani tidak bisa ke kebun, nelayan kesulitan mencari ikan, buruh tidak dapat bekerja karena akses jalan terputus, bahkan banjir telah menelan korban jiwa. Ini bukan lagi sekadar bencana alam, tetapi sudah menjadi krisis yang membutuhkan perhatian serius”, tegasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI), Dedi Damhudi, meminta kejelasan mengenai kontribusi PLN terhadap masyarakat yang terdampak banjir.

Respon Kepala ULP PLN Siap Menjembatani Pertemuan dengan PLTA

Menanggapi berbagai pertanyaan dari koalisi, Kepala ULP PLN Pangkalan Kerinci, Eykel Boy S. Ginting, yang baru satu minggu menjabat, menyambut baik kedatangan perwakilan masyarakat. Dalam penjelasannya, ia menegaskan bahwa ULP PLN memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

“ULP PLN fokus pada distribusi dan pelayanan listrik, seperti pemasangan meteran, penanganan gangguan, dan perbaikan jaringan. Sementara, PLTA bertanggung jawab atas produksi listrik. Untuk isu banjir, itu merupakan ranah PLTA Koto Panjang Kampar, dan kami siap mengoordinasikan pertemuan antara pihak PLTA dan tim bapak-bapak sekalian,” jelas Boy Ginting.

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa PLN akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk dalam kondisi darurat seperti banjir. “Kami tidak akan melakukan pemadaman kecuali dalam situasi yang memerlukan perbaikan sesuai standar keselamatan kerja (K3). Untuk kontribusi PLN terhadap masyarakat yang terdampak, kami akan menindaklanjutinya,” tambahnya.

Desakan Audiensi dengan PLTA Koto Panjang, Kampar

Ketua Laskar Merah Putih (LMP), Safriyanto, menegaskan bahwa audiensi dengan PLTA Koto Panjang Kampar harus segera dilakukan,” kami meminta kepastian kapan pertemuan dengan PLTA bisa terlaksana. Ini harus disegerakan agar ada kejelasan bagi masyarakat”, ujarnya.

Audiensi ini ditutup dengan harapan dan doa dari seluruh peserta agar langkah yang telah diambil oleh koalisi bisa membawa dampak positif bagi masyarakat Pelalawan.

Pertemuan ini menjadi tonggak sejarah bagi ULP PLN Pelalawan, karena untuk pertama kalinya mereka mengadakan audiensi dengan masyarakat terkait permasalahan banjir. Keberanian Koalisi Masyarakat Pelalawan Peduli Banjir dalam menginisiasi diskusi ini mendapat apresiasi luas, dan menjadi contoh bagi gerakan masyarakat lainnya untuk terus memperjuangkan hak dan kesejahteraan bersama.

 

 

 

Reporter: Surya Ramadanu