BOGOR | Tvnyaburuh.com – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke III, kegiatan ini digelar di Pusdiklat FSPMI yang beralamat di Cisarua Bogor. Selasa (22/6/2021).
Sebelum Rakernas KSPI ini dimulai dengan agenda Seminar Nasional dengan mengusung tema Respon Buruh Terhadap Gagalnya UU Cipta Kerja Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Buruh.
Dalam pidato sambutanya, Said Iqbal Presiden KSPI kepada para perangkat pimpinan afiliasi federasi yang tergabung dalam KSPI meliputi FSPMI, SPN, FSP KEP, Aspek Indonesia, FSP Farkes Rep, FSP ISI, FSP PPMI, FSP PAR Ref, Forum Honorer serta Pengurs Daerah (Perda) seluruh Indonesia yang hadir mengatakan, Pandemi Copid menjadi tambahan momok bagi buruh dan bangsa ini, untuk itu ia menyampaikan pihaknya tetap akan menjaga dan mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Copid 19 dalam setiap kegiatan organisasi.
“Tidak hanya itu, kalau Copid 19 ini tidak berusai hingga tahun 2022, kita tidak tau apa yang terjadi dampaknya bagi kaum buruh, mungkin makin banyak PHK dialami buruh, selain karena persoalan UU Cipta Kerja, Omnibus Law, jadi kita harus apa? Apakah diam saudara saudara sebagai pemimpin, atau hanya mau jadi pemadam kebakaran menunggu diatas dan ketika turun anggota kita sudah habis semua?” tanya Iqbal kepada seluruh perangkat KSPI seluruh Indonesia yang hadir.
Berkaitan hal tersebut, Said Iqbal menegaskan, maka dalam Rekernas ke III ini perjuangan KSPI adalah fokus melawan Omnibus law dan melakukan perlawanan di akar rumput agar jangan mudah melakukan PHK.
“Ada PHK, lawan sekuat kuatnya, jangan lemah, jangan dipermudah, hal ini akan menjadi contoh para pengusaha lain untuk melakukan PHK-PHK massal kalau kita mendiamkan atau memberi peluang kepada mereka, persulit PHK demi anggota dan keluarganya” Tegas Said Iqbal yang juga terpilih untuk ketiga kalinya sebagai Governing Body ILO ini.
Tidak hanya itu, dalam Rakernas ini, KSPI Kata Iqbal juga akan terus berjuang melakukan penolakan atau pembatalan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang menyengsarakan kaum buruh dan keluarganya.
“Kita masih berharap perjuangan di JR UU Cipta Kerja, permohonan buruh dikabulkan majelis Hakim, kita akan terus bergerak dan berjuang melawan Omnibus law” ujar Iqbal.
Lebih lanjut Iqbal menyampaikan, dalam rakernas ini juga akan membahas sikap politik kaum buruh menghadapi konstetasi politik kedepan, Iqbal menyampaikan kebijakan upah, pesangon, hak normatif dan kebijakan UU Ketenagakerjaan semua diputuskan oleh politik.
Iqbal, mengatakan pihaknya dalam sikap politik adalah But not neutral, ketika ada pemilu, pileg, pilkada, pilpres, maka suara buruh harus dikonsolidasi untuk memenangkan calon yang didukung buruh, untuk merubah nasib, atau regulasi yang tidak berpihak bagi kaum buruh.
“Insya Allah, KSPI sedang menjajaki pembentukan Partai Buruh, kita harus yakin, kekuatan buruh dalam politik sangat diperhitungkan, mari niatkan dari sekarang, yang tidak sepakat atau nyinyir, diam saja dulu, biar kita yang berjuang dahulu, demikian, dengan ini rapat kerja nasional KSPI selama dua hari dibuka” ketuk Iqbal menutup pidatonya sekaligus membuka Rakernas KSPI ke III.
Sebelumnnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut mengucapkan kata sambutan dan ucapan selamat atas digelarnya Rakernas KSPI ke III di Bogor ini, melalui aplikasi Virtual.
#Tim