Sedih! Belum Diberikan Pesangon, Buruh Perkebunan Ini Dipaksa Angkat Kaki Dari Perumahaan Perusahaan

banner 120x600

TVnya Buruh – Diduga menggunakan Jasa scurty perusahaan PT Star Kebun Bahal Padang Lawas Utara mencoba mengusir paksa para buruh dari perumahan karyawan perkebunan Dangan alasan sudah ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Hal ini terekam dalam unggahan Vidio oleh salah seorang buruh yang keberatan meninggalkan rumah dinsanya karena pihak perusahaan belum membayar hak pesangon para buruh yang di PHK sepihak pihak perusahaan dan kasus ini sedang dalam proses persidangan belum bekekuatan hukum tetap.

banner 728x90

“Beginilah kondisi kami di PT Star Kebun Bahal Portibi Padang Lawas Sumatera Utara” begitu tulis Temaaro Halawa dalam unggahan video di media sosial Faceeboknya.

Terlihat dalam video, puluhan tim pengamanan security yang diduga suruhan perusahaan PT. STAR membongkar paksa pintu dan jendela rumah huni/pasilitas para pekerja yang dianggap telah di PHK oleh Pihak Perusahaan.

Awalnya, sempat terjadi perdebatan antara security dan pemilik rumah terkait permintaan perusahaan tentang pengosongan rumah para pekerja.
Dalam perdebatan, security menyampaikan tugasnya agar para pekerja mengosongkan rumah huni/Fasilitas perusahaan. Sedangkan penghuni rumah menegaskan agar perusahaan membayarkan hak-hak pekerja sesuai anjuran Disnaker.

Diketahui, sebelumnya pihak perusahaan telah mengeluarkan surat pemberitahuan kepada pekerja agar mengosongkan rumah. Tak terima karena hak atas pesangon belum dibayarkan oleh perusahaan, para pekerja menolak mengosongkan rumah sampai hak atas pesangon tersebut dibayarkan oleh pihak perusaan sesuai anjuran Disnaker setempat.

Selain membobol pintu dan jendela rumah, sebelumnya pihak perusahaan juga telah mematikan aliran listrik dan memutus aliran air bersih kerumah para pekerja yang dianggap oleh perusahaan telah putus hubungan kerja.

Sahabat buruh, berikut rekaman video aksi security membobol pintu dan jendela rumah yang di unggah Temaaro halawa.

Dalam video, Temaaro halawa juga meminta bantuan kepada seluruh masyarakat agar membantu para pekerja tersebut. Ia menulis bahwa ia sudah bekerja selama 8 tahun lebih, tetapi sampai saat ini belum menerima hak atas pesangon selama ia bekerja. Dari studio satu Medan tim tvnyaburuh mengabarkan.