SHARE NOW

FUISU AMANAR Deklarasi Dukung Edy Rahmayadi – Hasan Basri Sagala Jadi Gubsu dan Wagubsu 

 

MEDAN | Forum Umat Islam Sumatera Utara Amar Ma’ruf Nahi Mungkar (FUISU AMANAR) mendeklarasikan mendukung pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala, Minggu (29/9/2024) di gedung Fatimah Jalan Eka Warni Medan. 

Deklarasi dukungan paslon nomor urut 2 Edy-Hasan berlangsung usai pelantikan Dewan Tanfizhi Pusat FUISU AMANAR, yang disaksikan ratusan massa anggota FUISU AMANAR dan simpatisan.

Ketua Umum FUISU AMANAR, Ustadz Drs Indra Suheri, MA kepada wartawan mengatakan deklarasi dukungan kepada paslon nomor urut 2 Edy-Hasan, merupakan suara dari arus bawah seluruh anggota dan simpatisan FUISU AMANAR yang menyatakan siap dukung Edy-Hasan.

Deklarasi pernyataan sikap dukungan tersebut tertuang dalam surat dan diserahkan kepada tim Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala yang diwakilkan Mayjend TNI (purn) Dahlan Harahap.

“Sudah lebih kurang 10 tahun demokrasi Indonesia terseok-seok, sengaja atau tidak, demokrasi negeri ini telah dikebiri,” ujar Ustadz Indra Suheri membuka ceritanya mendukung Edy-Hasan.

Dikatakannya, ketika ada ilmu teori politik tentang suara masyarakat adalah suara kebenaran. “Namun sepertinya itu tertutupi dengan suara kekuasaan, sehingga kekuasaan akan cenderung melakukan secara otoritas semua perangkat mesin praktek penyelanggara bermasyarakat dan bernegara bisa diintervensi oleh pengambil kebijakan,” ungkap Ketua FUISU AMANAR.

Menurutnya, keadaan tersebut menyebabkan demokrasi di negeri ini terkebiri dan nyaris mati. “Oleh karena itu, suara-suara akar rumput dari masyarakat ini bisa membaca situasi bahwa kita ingin adanya perubahan. Untuk itu sosok Letnan Jendral (purn) Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala akan membawa kepada perubahan,” ungkap Ustadz Indra.

“Sosok Edy Ramhayadi seorang Jendral memiliki mentalitas, jiwa nasionalisme dan patriotisme yang dekat dengan akar rumput masyarakat bawah. Dia juga merangkul kelompok pemuda, kelompok buruh, kelompok agama dan itu wujud jiwa nasionalisme untuk menjaga dan merawat di tengah perbedaan-perbedaan,” tandas Ustadz Indra.

 

#Redaksi/Jais

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWSTICKER