Pertukaran Budaya antara Orang Jepang dengan Pemagang Asal Indonesia, Lewat Sepak Bola Mengasyikkan!
JEPANG | Pertukaran budaya pemagang asal Indonesia dengan Orang Jepang ternyata membawa ke akraban tersendiri satu sama lainnya. Pertukaran budaya ini disalurkan melalui permainan sepak bola.(Minggu, 14/7/2024)
Permainan ini sangat mengasyikkan bagi orang jepang, sebab kultur budaya Jepang dan Indonesia sungguh jauh berbeda. Yang pada akhirnya dengan perbedaan itu menjadikan persahabatan mereka lebih baik bagi kedua bangsa.
Edris dan Yamoto dan beserta Rekan lainnya melakukan kegiatan bermain sepak bola ini rutin dilakukan setiap sorenya, tepatnya di Lapangan bola kaki di jalan Nakatsu Oita, sepulang dari bekerja.
Edris pemagang asal Indonesia ketika ditanyai Reporter Tvnyaburuh mengatakan “Deg-degan juga saya, awalnya bermain dengan orang jepang ini, tapi nyatanya menyenangkan dan mengasyikkan juga main bola bersama dengan orang Jepang itu,” Ucapnya (14/07/2024).
Pada tanggal 14 juli 2024, hari minggu dini hari, yang berbeda waktu beberapa jam ini dengan waktu di Indonesia pada hari Sabtu 13/juli/2024 malam minggu sekira pukul 21:00 Wib, bahwa orang jepang dari kota Nakatsu, Prefektur Oita berinteraksi dengan trainee praktek kerja asing yang bekerja di perusahaan Daihatsu melalui olahraga Sepak Bola dan memperdalam saling pengertian.
Yamoto warga jepang ini, kepada tvnyaburuh.com mengatakan “Saisho wa kinchō shite imashitaga, hanasu tabi ni uchitokete iki, sukoshizutsu Indoneshia-go o hanaseru yō ni nari, intān-sei no Indoneshia no rūtsu to komyunikēshon o toru koto ga dekimashita.” Itta Yamoto
“Awalnya, saya gugup, tetapi setiap kali kami berbicara, pertukaran itu semakin akrab, dan saya sedikit demi sedikit dapat berbicara bahasa indonesia dan mencoba berkomunikasi dengan asal pemagang Indonesia itu,” Ujar Yamoto
Terkait pertukaran kultur budaya jepang dengan Indonesia ini, selanjutnya, kedua orang yang berbeda inipun mereka saling mengingatkan pemagang asal indonesia untuk selalu menjaga kesehatan agar selalu sehat jasmani dan rohani.
Reporter: Dimas Satriawan
Editor: Ahmad Jais
