Anak Buruh Lulusan Terbaik Kedokteran di Undip

 

 

JAKARTA | Menjadi lulusan terbaik perguruan tinggi negeri (PTN) terlebih di jurusan kedokteran adalah hal yang sangat membanggakan. Pencapaian demikian baru saja diperoleh seorang anak buruh serabutan satu ini.

Ia adalah Annisa Himmatul Aulia. Tekadnya dalam menembus batas ekonomi kini berbuah manis dengan dinobatkannya sebagai wisudawan terbaik Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro (Undip).

Dalam wisuda sekaligus pengambilan sumpah dokter, Annisa meraih IPK hampir sempurna yakni 3,96. Meski berlatar belakang keluarga ayah sebagai buruh harian lepas dan ibu penjahit, Annisa mampu berprestasi sedari remaja.

Sempat Pesimis Ambil Kuliah Kedokteran
Buku berjudul I Am Doctorpreneur menjadi awal mula percikan mimpi menjadi dokter muncul. Namun, merasa bahwa orang tua tak sanggup mengkuliahkannya ke jurusan kedokteran, Annisa berpikir harus mengubur impiannya.

“Sempat berpikir memilih jurusan lain karena tahu biaya kedokteran mahal. Tapi saat kelas 10, ada kakak kelas yang masuk kedokteran lewat beasiswa, dari situ saya kembali yakin bisa mengejar mimpi ini,” kata Annisa dilansir dari laman Pendis Kementerian Agama, Kamis (6/2/2025).

Selama menempuh pendidikan di MAN 2 Kudus, Annisa beruntung karena mendapat beasiswa pengembangan diri. Sehingga tekadnya untuk menjadi seorang dokter semakin bulat.

Sering Juarai Kompetisi Sains
Selama sekolah, Annisa dikenal sebagai siswa yang cerdas. Buktinya, ia selalu menjuarai perlombaan sains baik tingkat kabupaten hingga provinsi.

Ia pernah menyabet juara 1 Olimpiade Sains Nasional (OSN) Kabupaten Kudus (2018), juara 1 OSN Provinsi Jawa Tengah (2018), medali perunggu OSN Nasional Padang (2018), juara 1 Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Biologi Kabupaten Kudus, juara 2 KSM Biologi Provinsi Jawa Tengah, dan medali perak KSM Nasional di Bengkulu (2018).

Tuntaskan Kuliah dengan Beasiswa Bidikmisi
Keuletan Annisa membuatnya lolos di Fakultas Kedokteran Undip. Tak hanya itu, Annisa bersyukur karena bisa kuliah gratis berkat bantuan beasiswa Bidikmisi (saat ini bernama KIP Kuliah).

Untuk menghemat biaya, Annisa harus berjalan kaki dari asrama ke kampus. Tak cuma Bidikmisi, Annisa juga berhasil meraih beasiswa Bright Scholarship dari YBM Brillian.

Beasiswa tersebut memberikan Annisa biaya kuliah hingga asrama. Selain berjuang dalam akademik, Annisa mencoba aktif dalam kegiatan mahasiswa.

Selama menempuh pendidikan di MAN 2 Kudus, Annisa beruntung karena mendapat beasiswa pengembangan diri. Sehingga tekadnya untuk menjadi seorang dokter semakin bulat.

Sering Juarai Kompetisi Sains
Selama sekolah, Annisa dikenal sebagai siswa yang cerdas. Buktinya, ia selalu menjuarai perlombaan sains baik tingkat kabupaten hingga provinsi.

Ia pernah menyabet juara 1 Olimpiade Sains Nasional (OSN) Kabupaten Kudus (2018), juara 1 OSN Provinsi Jawa Tengah (2018), medali perunggu OSN Nasional Padang (2018), juara 1 Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Biologi Kabupaten Kudus, juara 2 KSM Biologi Provinsi Jawa Tengah, dan medali perak KSM Nasional di Bengkulu (2018).

Tuntaskan Kuliah dengan Beasiswa Bidikmisi
Keuletan Annisa membuatnya lolos di Fakultas Kedokteran Undip. Tak hanya itu, Annisa bersyukur karena bisa kuliah gratis berkat bantuan beasiswa Bidikmisi (saat ini bernama KIP Kuliah). 

 

Ia rajin ikut kegiatan sosial seperti mengajar anak-anak SD dan TPQ di sekitar kampus. Ia juga membantu siswa SMA mempersiapkan diri masuk kampus negeri.

Kini Annisa tengah menjalani program co-assistant (koas) di Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang. Selangkah lagi, Annisa akan menjadi dokter sesuai mimpinya.

Semoga dapat menjadi motivasi detikers dalam meraih mimpi di tengah keterbatasan, ya. Semangat!

Beasiswa tersebut memberikan Annisa biaya kuliah hingga asrama. Selain berjuang dalam akademik, Annisa mencoba aktif dalam kegiatan mahasiswa.

 

Editor: Ahmad Jais Sembiring