Berita  

GEMA CITA: Pj Gubernur Jakarta Copot Plt Kadis SDA Jakarta Ika Agustin Ningrum!

 

JAKARTA | Hujan lebat yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya sejak hari Selasa hingga Rabu membuat sejumlah wilayah mengalami banjir.

Terkait hal ini, Ketua Umum Gerakan Masyarakat Cinta Jakarta (GEMA CITA), Hilman Firmansyah mendesak Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi agar mencopot Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Ika Agustin Ningrum dari jabatannya karena dinilai gagal dalam menanggulangi banjir di Jakarta, kata Hilman Firmansyah kepada wartawan pada Rabu, (29/1/2025).

“Kami mempertanyakan kinerja pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas SDA Jakarta, Ika Agustin Ningrum yang kami nilai berkinerja buruk dan gagal menanggulangi banjir di wilayah Jakarta,” tegas Hilman.

“Akibat banjir yang terjadi di wilayah Jakarta berdampak kemacetan parah dan mogoknya kendaraan bermotor warga akibat terendam banjir,” ungkapnya.

“Hilman menilai kinerja Kadis SDA Jakarta Ika Agustin Ningrum buruk, kami meminta Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi untuk segera mengevaluasinya,” tandasnya.

Hilman memaparkan sejumlah kinerja Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum yang dinilai buruk dalam menanggulangi banjir selama ini, dimana lambannya melakukan pembangunan dan pengerukan waduk, situ, embung, dan empang sehingga banjir di Jakarta kerap terjadi sepanjang tahun 2023 hingga akhir Desember 2024.

Menurut Hilman pada tahun 2024, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya berencana membangun 12 waduk, situ, embung, dan empang dibawah tanggung Jawab SDA DKI Jakarta belum terealisasi.

“Anggaran biaya pemeliharaan sumur resapan di setiap Suku Dinas SDA banyak dihambur-hamburkan,” ungkap Hilman.

“Dinas SDA selama ini lamban dalam melakukan tugas menyelenggarakan urusan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, termasuk sub urusan sumber daya air, air minum, air limbah, drainase, energi, dan sumber daya mineral,” lanjut Hilman.

“Kinerja Plt Kadis SDA DKI Jakarta yang sudah di perpanjang hingga empat kali ini tidak ada kemajuan yang berarti,” tegas Hilman.

Pembangunan tanggul laut National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara baru tercapai hanya 100 meter dan itupun masih berupa pondasi.
“Mirisnya NCICD dibuat tanggul yang tidak ada penduduknya terlebih dahulu atau yang tidak sulit, sedangkan lokasi yang banyak penduduknya malahan di bangun tanggul belakangan,” ucap Hilman.

Sementara banyak lokasi pembebasan lahan yang hingga saat ini belum juga dilaksanakan.

“Pembebasan lahan sepanjang sungai Ciliwung, Waduk dan lain-lainnya masih bermasalah, padahal warga sampai pinjam uang hanya untuk membayar pajak PBB, Tetapi setelah warga bayar pajaknya sampai saat ini tanah mereka belum juga di bebaskan,” papar Hilman.

Sementara diwilayah Jakarta Utara sudah terbangun Pompa-pompa yang memiliki kapasitas besar dengan menggunakan anggaran hingga mencapai Rp 1 Triliun hingga saat ini pada kenyataannya Kawasan Kelapa Gading dan sekitarnya masih tetap Banjir.

“Ditambah lagi, soal banjir rob tahun ini yang tidak tertangani dengan serius sehingga menyebabkan kerugian bagi warga yang terdampak banjir rob di Muara Angke, Jakarta Utara dengan ketinggian mulai dari 25 sentimeter hingga satu meter,” terang Hilman.

Untuk diketahui, Muara Angke menjadi salah satu kawasan yang rentan mengalami banjir rob.
Fenomena banjir rob di Muara Angke bukan terjadi untuk pertama kalinya.

“Oleh sebab itu kami mendesak Pemprov DKI Jakarta agar pembangunan tanggul pantai bisa segera dirampungkan,” pungkas Hilman.

 

 

Reporter: M. Reza Pahlevi