Dua Kantor Kepenghuluan di Kecamatan Pekaitan Tutup saat Didatangi Wartawan.
ROKAN HILIR | Masih Berkaitan dengan persoalan yang kerap kali mencuat ke permukaan publik, terkait dengan Dugaan mangkraknya alat si koncang (Layanan Mandiri kepenghuluan).
Di ketahui, keberadaan alat yang di duga mangkrak itu berada di kepenghuluan masing masing, yang di anggap terlibat dalam persoalan serupa, untuk itu, wartawan mendatangi beberapa kepenghuluan di kecamatan Pekaitan terkait persoalan tersebut.
Terpantau tanpa kejelasan saat ini terlihat dua kepenghuluan yang berada di kecamatan pekaitan kabupaten rokan hilir provinsi riau tutup tak bertuan.
Di ketahui, tujuan kedatangan wartawan itu guna melihat keadaan alat sikoncang yang telah di kabarkan mangkrak berbulan bulan lamanya.
Namun sayangnya dua kantor penghulu yang terpantau publik itu di duga tutup tanpa kejelasan yang sevesifik, yang di sinyalir membuat persolan semangkin tidak karu karuan.
Dua kantor penghulu yang tutup itu, iyalah kepenghuluan Pedamaran dan kepenghuluan rokan baru, yang di anggap tanpa kejelasan.
Di sisi lain informasi sementara, seharusnya, roda Kepemerintahan Desa sudah berjalan setelah beberapa hari mendapatkan cuti bersama menyambut idul fitri
Namunnya sayangnya, pasca lebaran nampaknya berkepanjangan untuk dua desa itu, dan mungkin desa sekitarnya mengalami hal yang sama.
Adapun penghulu rokan baru pesisir di kecamatan Pekaitan saat di jumpai wartawan, lebih memilih bertemu di luar kantor, dengan alasan, kunci kantor bersama bendaharanya” ucap Penghulu kepada wartawan.
Lanjutnya lagi ” terkait dengan keberadaan Layanan Mandiri kepenghuluan itu, kami di kumpulkan di kecamatan setempat guna membahas persoalan terkait pengadaan alat si koncang ( Layanan Mandiri kepenghuluan) namun terlepas alat tersebut berfungsi atau belum, ini juga menjadi pertanyaan bagi kami sendiri ” cetusnya di salah satu warung kopi rabu siang 26 april 2023.
Sejauh ini, belum ada jawaban yang serius dari pihak pihak terkait, di balik mangkraknya alat si koncang layanan Mandiri kepenghuluan, parahnya lagi, beberapa penghulu yang di jumpai saat itu, menolak ketika wartawan ingin melihat keadaan alat tersebut.
Reporter: Handoko
