SHARE NOW

Diduga Banyaknya Pihak yang Terseret Prihal Mangkraknya Layanan Mandiri Kepenghuluan.

Diduga Banyaknya Pihak yang Terseret Prihal Mangkraknya Layanan Mandiri Kepenghuluan.

ROKAN HILIR | Terkait dengan sejenis alat elektronik yang di peruntukan untuk pelayanan masyarakat desa, dałam hal kepengurusan administrasi KK(kartu Keluarga) dan sejenisnya tampaknya mulai di Sorot publik.

Bukan tanpa Sebab dan alasan yang jelas, keberadaan alat yang Akrab di namakan sikoncang itu, tampaknya mampu membuat buplik bertanya tanya.

Pasalnya, setelah alat tersebut mendarat di perdesaan sampai saat ini di kabarkan mangkrak yang tidak berkeujungan.

Tak tanggung tanggung, makraknya alat tersebut di perkirakan lebih kurang 6 bulan lamanya, parahnya lagi, mangkraknya alat tersebut, juga di kabarkan tidak berkejelasan.

Dugaan Sementara, adanya kejanggalan dałam pelaksanaan pengadaan alat tersebut, yang terkesan terlalu di paksakan untuk di hadirkan di sejumlah perdesaan yang ternaung di Kepemerintahan Kabupaten Rokan Hilir, alhasil, dengan hadirnya alat tersebut yang tak berfungsi, di sinyalir mampu menimbulkan pertanyaan yang besar di mata publik.

Sementara Itu, Salah Satu Penghulu saat di konfirmasi Wartawan melalui telpon selulernya senin 17 april 2023 menyebutkan bahwa”, alat sebentuk ATM itu hingga saat ini belum terkoneksi ke pihak terkait, entah apa sebabnya, Tapi yang jelas, keberadaan alat yang di peruntukan untuk pelayanan masyarakat desa itu, Sampai saat ini masih jalan di tempat alias mangkrak ” sebutnya.

Lanjutnya lagi ” Tapi Jangan di jelaskan dulu ya Bang kalau abang melakukan konfirmasi terhadap saya, takutnya nanti malah tak enak, Tapi yang jelas, bukan desa saya saja yang mengalami kemangkrakan alat ini, bahkan bisa di katakan, hampir semua desa maupun kepenghuluan yang ada di Kepemerintahan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau ini mengalami nasib yang sama ” jelas penghulu.

Sambungnya lagi, alat Layanan Mandiri itu Kami bayar senilai 50juta rupiah Bang, yang di sertai pelatihan Sebanyak 3x dałam 1 Bulan, dan itu hanya berlaku untuk 1 Bulan saja pelatihannya, kemarin kami sudah konfirmasi terhadap dinas terkait, tentang kelanjutan alat yang saat ini sedang mangkrak yang tidak berkeujungan seperti ini, dan sampai sekarang pun, belum Ada kepastian,” tutur Salah Satu Penghulu yang tak ingin di publikasikan namanya .

Reporter : Handoko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWSTICKER