DELI SERDANG | (Rabu, 12/3/2025). Pasca momen awal Ramadhan dan menjelang lebaran Idul Fitri, setiap tahunnya Bung Dedek Cahyadi Sirait dan Bu’ Endang warga setempat. Selalu mengambil kesempatan untuk berjualan di ruko kecilnya yang tak jauh dari rumahnya di desa Bangun Sari Baru kecamatan Tanjung Morawa kabupaten deli serdang. (Pukul 16:30 Wib)
Semulanya mereka berjualan di ruko kecil tepatnya di depan pabrik sosro di jalan lintas Medan-Lubuk Pakam Km14. Namun, kendala ruangannya yang terlalu kecil dan sempit sehingga mereka berinisiatif untuk menggunakan trotoar agar mempermudah pembeli yang datangnya dari Medan dan dari Lubuk Pakam untuk sekedar membeli minuman teh botol sosro yang di jajakanya itu.
Bung Dedek Cahyadi Sirait dan Bu’ Endang kakak kandungnya, sudah 6 kali Ramadhan dan idul fitri setiap tahunnya berjualan di trotoar pinggir jalan lintas tidak ada kendala selama berjualan. Baik itu arus lalu lintas aman dan lancar, serta penjualannya yang belum begitu ramai pembeli.
Sebelum mereka berjualan di ruko kecil dan mengambil tempat di trotoar, dikarenakan barang yang menumpuk dan ruang yang sempit. Dengan itulah mereka berjualan di trotoar serta meminta bantuan kepada pihak PT Sinar Sosro untuk mengajukan proposal memohon bantuan agar diberikan tenda untuk menghindari cuaca panas dan hujan ketika berjualan.
Adapun harga minuman teh botol sosro, dengan selain rasanya yang manis dan menyegarkan. Harganya terjangkau oleh konsumen dari berbagai golongan masyarakat. seperti, ukuran 200ml isi 24 pak dengan harga 55ribu rupiah perkartonnya. Sedangkan, ukuran 350ml isi 12 botol dengan harga 42ribu rupiah, dan ukuran 1000ml isi 12 botol di harga 95ribu rupiah.
Seorang Ibu-ibu warga kota Medan Polonia, ibu Rina (39), ditanyai Tvnya Buruh terkait adanya stan orang berjualan di trotoar, mengatakan “saya dari tebing bang, mau pulang ke medan, lihat ada jualan teh sosro ini, singgahlah kami, mana tau dengan harga yang murah dekat pabriknya, ternyata harganya cukup terjangkau dan murah dibandingkn kita beli di Swalayan. Dan kalau abang tanya ini mengganggu pengguna jalan. Menurut saya tidak lah bang, gimana pula di simpang limun, kota besar lo.. di pinggir jalan banyak orang berjualan, bukan lagi ditrotoar, dipinggir jalan aspal bang.” Ucap Ibu Rina ditemani Suaminya.
Dedek Cahyadi Sirait, ketika ditanyai Tvnya Buruh dilokasi, ia mengatakan “Kami berjualan di trotoar tidak ada masalah apa-apa dijalan ini, kalau dibilang menimbulkan kemacetan, jalan sultan serdang banyak orang berjualan ditrotoar, apa lagi depan lapangan garuda simpang kayu besar, bertahun-tahun mereka disitu berjualan, tidaknya ada kemacetan, kalau kami berjualan, setiap momen tahun baruan, idul fitri.” Ujar aktivis buruh fspmi ini.
“Saya tekan kan, ini bukan milik PT Sinar Sosro, kalau barang boleh punya Sinar Sosro, tapi kami beli ke pabrik untuk berjualan, yah.. namanya kami pemuda setempat dan kami ajukanlah proposal permohonan untuk bermitra dengan PT Sinar Sosro dengan modal yang bukan sedikit, dengan adanya kami berjualan, ini juga menambah lapangan pekerjaan warga setempat.” Ujar Dedek Cahyadi Sirait sebagai pengurus Partai Buruh Sunatera Utara yang diketuai Willy Agus Utomo, SH
Reporter: Ahmad Jais