Sedih! Melihat Rumah Ibu Sri Maya Hartati bersama Ayah Kandungnya Tinggal Dirumah Berlantaikan Tanah dan Seng yang Bocor di Desa Tanjung Sari Batang Kuis,

 

DELI SERDANG | (Sabtu, 15/2/2025) Rumah yang tak layak huni kumuh dan sumpek yang ditempati seorang Warga desa Tanjung Sari jalan Nusa Indah Gang Anggrek Dusun V Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang harus menanggung beban hidup yang mendalam.

Ibu Sri Maya Hartati(44) dan Pak Admaja(48) bersama ayahnya Muhammad Yunus(77) yang sudah tua renta lebih dari 20 tahun tinggal dirumahnya yang tak layak huni kumuh, sumpek, berlantaikan tanah, seng yang bocor, dinding-dinding tepas yang bolong-bolong terbuat dari bambu, ketika turun hujan rumahnya kebanjiran. Siapa yang tidak sedih mendengar dan melihat dan bisa merasakan pilunya hidup dirumah yang tak layak huni tersebut.

Pak Admaja yang bekerja sebagai penarik becak motor(betor) yang sudah puluhan tahun berpenghasilan 70ribu seharinya, harus bekerja keras untuk menghidupi ke 3(tiga) anak dan ayah mertuanya, itu juga tak cukup memenuhi kebutuhan ke 4 anak dan ayah mertuanya. Adapun dari ke 4 anaknya, salah satunya, yang berprestasi juara kelas disekolahnya, dari SD hingga SMA kelas 11, bernama Dela Putri Ananda(18) nyaris putus sekolah dikarenakan 4 bulan tak terbayarkan uang SPP anaknya disekolah.

Sedangkan istrinya, ibu Sri Maya Hartati yang bekerja sebagai buruh cuci untuk membantu sang suami tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.

Dan inilah yang membuat suami istri bingung mau mengadu kemana lagi. Sebab, hingga 20 tahun tak ada menerima bantuan apapun dari pemerintah desa selayaknya masyarakat miskin. Rumah yang tak layak huni tempat mereka tinggal, seharusnya sudah selayaknya dibedah oleh pemerintah kabupaten deli serdang.

Dari kanan ibu hartati, M.yunus, M.Kurnia(pegiat sosial) dan Admaja.foto

Terkait bantuan dari pemerintah desa, ketika Reporter menanyakan hal itu, Ibu Sri Maya Hartati menjelaskan, ia nya tak pernah mendapatkan apa-apa dari pemerintah.

“Saya pernah di datangi kepala dusun V, meminta foto kopi berkas indentitas saja, selalu meminta berkas saja bang, tapi sampai sekarang nggak tau bantuan apa yang diberikan, cuma ayah lah yang sudah sakit pembekakan jantung, ginjal yang hanya cuma mendapatkan BPJS kesehatan, kalau suami penghasilannya enggak tentu, kadang dapat 100, kadang 70 ribu, 40ribu, kadang dapat kadang tidak, enggak tentulah dapatnya bang, enggak dapat sama sekali pernah.” Ujarnya

“Kalau rumah, ya.. beginilah keadaannya bang, kalau hujan banjir, berharap kepada pak presiden prabowo bantulah kami orang susah ini pak.” Ucapnya sedih

Pegiat Sosial Muhammad Kurnia Sitorus mendengar hal itu, langsung mendatangi rumah ibu Sri Maya Hartati memberikan bantuan 5kg beras, semoga kedepannya ada orang terketuk pintu hatinya memberikan bantuan di keluarga ini. Katanya

 

 

Reporter: Ahmad Jais