MADINA | TVNYABURUH —
Unjuk rasa yang dilakukan oleh the power emak-emak di Desa Tapus, Kelurahan Tapus, Kecamatan Lingga Bayu, Kab. Madina, atas tuntutan mereka kepada ketua terpilih yang baru Koperasi Unit Desa(KUD) Rimbo Tuo tentang keberadaan sertifikat tanah masyarakat Kelurahan Tapus yang berjumlah 127 persil yang sampai saat ini belum di kembalikan kepada masyarakat tersebut.
Masyarakat berharap kepada ketua koperasi terpilih yang baru, agar segera menanyakan serta menyelesaikan permasalahan mereka tentang keberadaan sertifikat mereka yang dipinjam oleh ketua koperasi lama Muhammad Risdan Nasution, Yang oleh ketua(KUD) Rimbo Tuo lama menyerahkan sertifikat tersebut kepada PT.ERNAMA KARYA yang telah bangkrut dan tutup.
Aksi unjuk rasa ini sudah 2 kali dilakukan oleh masyarakat desa tapus pada tahun 2021 dan 2022, namun permasalahan tentang kejelasan sertifikat anggota KUD Rimbo Tuo belum terlihat kejelesan nya. Hal ini menyulut emosi puluhan anggota KUD Rimbo Tuo sempat terjadi adu mulut dengan pengurus koperasi tersebut, tak sampai disitu, masyarakat sempat memblokade Jalan Lintas Panyabungan-Natal yang merupakan akses jalan provinsi (selasa,05/7/2022).
Pemblokadean jalan tersebut tidak berlangsung lama setelah pihak pemerintah kecamatan Lingga Bayu dan Personil dari Kepolisian tiba di lokasi dan memediasi kan para warga Kelurahan Tapus yang menjadi anggota Koperasi tersebut di daerah Ranto Sialang di salah satu bengkel milik warga.
Dari berbagai informasi yang didapat, pihak pemerintah Kecamatan Lingga Bayu dan pihak Kepolisian Sektor Lingga Bayu sudah berupaya memediasi bahkan penanganan sudah melibatkan pihak Polres Mandailing Natal (Madina) dengan permasalahan sertifikat asli sebanyak 127 persil yang belum diserahkan Ketua Koperasi Rimbo Tuo periode sebelumnya.
Unjuk rasa yang dilakukan oleh para emak – emak dengan pengawalan ketat dari personil polsek Natal yang dipimpin Aipda Regar, HM dan dari Babinsa Sertu Kholiq Nasution hingga masyarakat membubarkan diri. Dan Camat Saipuddin berjanji akan ikut mengurus serta mengembalikan sertifikat tanah tersebut.
Namun tak terduga tiba-tiba camat kecamatan lingga bayu, Saipuddin memukul Helm(helem.red) salah satu wartawan tvnyaburuh, saat aksi unjuk rasa berlangsung, hal ini membuat wartawan tvnyaburuh terkejut, tak tau apa maksud tujuan camat tersebut memukul Helm wartawan tvnyaburuh.
“Saya pas lagi meliput aksi unjuk rasa sambil mengunakan Helem, tiba-tiba camat Saipuddin itu memukul Helem saya, sempat juga emosi saya naik, tapi karna situasi unjuk rasa, menghargai mitra-mitra instansi terkait disitu, tak lama kemudian, karna merasa bermasalah, camat tersebut mendatangi menyalami saya dengan cara Tos”. Ujar kabiro tvnyaburuh Miptahuddin
Permasalahan ini di tanggapi wartawan senior Adi Raya Arefah, setelah malamnya mendengar cerita ini dari wartawan tvnyaburuh. “Nggak ada sopan nya camat itu, seharusnya camat itu sama wartawan saling menghargai, kalau saya yang digitui dia, saya tarik bajunya, langsung menanyakan apa maksud tujuan dia memukul Helem saya”. Ujarnya
Laporan: Miptahuddin