Site icon Tvnya Buruh

Perjuangkan Status Pekerja BHL Menjadi Pekerja Tetap, FSPMI RIAU: Harapan Buruh Perkebunan

 

PEKANBARU | Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Riau semakin intensif memperjuangkan nasib buruh perkebunan di provinsi ini. Fokus utama perjuangan mereka adalah pengangkatan Buruh Harian Lepas (BHL) menjadi pekerja tetap melalui penerbitan Surat Keputusan Pengangkatan Unit (SKU). Hal ini dinilai sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan menciptakan keadilan di sektor perkebunan.

Ketua DPW FSPMI Riau, Satria Putra, menegaskan bahwa langkah ini tidak hanya menjadi prioritas bagi buruh perkebunan secara umum, tetapi juga untuk buruh yang tergabung dalam Pimpinan Unit Kerja (PUK) FSPMI di berbagai perusahaan perkebunan di Riau.

Pernyataan Ketua DPW FSPMI Riau
“Buruh yang tergabung dalam PUK FSPMI di sektor perkebunan Riau telah lama menunjukkan komitmennya dalam bekerja. Namun, sayangnya, sebagian besar dari mereka masih berstatus sebagai BHL. Kami menuntut agar perusahaan segera menerbitkan SKU bagi mereka, karena ini adalah hak yang seharusnya mereka terima,” ujar Satria Putra.
Ia juga menambahkan bahwa perjuangan ini adalah bentuk konkret dari komitmen FSPMI dalam melindungi dan meningkatkan kesejahteraan buruh di bawah naungan serikat pekerja. “Perusahaan harus menghargai keberadaan PUK FSPMI yang sudah aktif memperjuangkan hak-hak buruh. Pengangkatan buruh melalui SKU adalah salah satu bentuk penghargaan yang paling mendasar,” tegasnya.

Progres di Lapangan
FSPMI Riau mencatat bahwa beberapa perusahaan di Riau sudah merespons tuntutan ini dengan menerbitkan SKU, terutama untuk buruh yang tergabung dalam PUK FSPMI. Salah satu perusahaan di Kabupaten Pelalawan yang telah menerbitkan SKU bagi puluhan buruhnya, yang sebagian besar merupakan anggota PUK FSPMI. Sipolan, anggota PUK FSPMI di salah satu perkebunan di Riau, berbagi pengalaman setelah menerima SKU.

“Setelah lebih dari 10 tahun bekerja sebagai BHL, akhirnya saya mendapatkan SKU. Ini tidak hanya memberikan kepastian kerja, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri saya sebagai pekerja. Saya ucapkan terima kasih kepada PUK FSPMI dan Bapak Satria Putra serta pengurus FSPMI di Pelalawan,yang terus memperjuangkan hak kami,” ujar Sipolan dengan rasa haru.
Satria Putra mengakui bahwa perjuangan ini tidak mudah, mengingat masih banyak perusahaan yang enggan mengubah status buruh BHL menjadi pekerja tetap. Namun, FSPMI Riau tetap optimistis bahwa sinergi antara PUK FSPMI, pemerintah, dan masyarakat akan menghasilkan perubahan yang signifikan.

“Kami akan terus mendorong perusahaan-perusahaan perkebunan di Riau untuk memberikan hak yang seharusnya kepada buruh. Penerbitan SKU, terutama bagi anggota PUK FSPMI, adalah langkah awal untuk membangun keadilan sosial di sektor ini,” ungkapnya.
Perjuangan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan perkebunan lain di Riau dan seluruh Indonesia. FSPMI Riau berkomitmen untuk terus mengawal proses penerbitan SKU, terutama bagi buruh yang tergabung dalam PUK FSPMI, demi menciptakan kesejahteraan dan keadilan yang lebih merata” tutupnya.

 

 

Reporter: Surya Ramadanu

Exit mobile version