PELALAWAN | Koalisi Masyarakat Pelalawan Peduli Banjir (KMPPB) yang terdiri dari tiga organisasi kepemudaan, FKPPI, LMP dan satu organisasi serikat pekerja, FSPMI, secara resmi menutup aksi penggalangan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir di Pangkalan Kerinci. Acara penutupan ini digelar di depan Kampus PNP Pelalawan, di samping SPBU Kota Pangkalan Kerinci, Jalan Maharaja Indra Lintas Timur, Pelalawan, Riau, Jum’at (31/01/2025).
Ketua KNPI Pelalawan, Samsir, yang juga merupakan inisiator KMPPB, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para relawan yang telah berjuang tanpa mengenal lelah selama sepekan.
“Saya tidak bisa berkata banyak selain rasa hormat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada rekan-rekan relawan. Dalam panas, hujan, dan bahkan menghadapi cemoohan, mereka tetap berjuang demi saudara-saudara kita yang terkena musibah”, ujarnya.
Samsir juga meminta maaf kepada masyarakat jika dalam proses penggalangan dana terdapat ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pengguna jalan, pedagang, atau pihak lain.
Di sisi lain, Ketua FSPMI, Yudi Efrizon, menekankan pentingnya menyalurkan bantuan kepada pihak yang benar-benar membutuhkan,“ jangan melihat bantuan ini dari nilainya, tetapi lihatlah dari kepedulian kami. Segala upaya telah kami lakukan dengan niat tulus untuk membantu”.
” Saya berharap para penyumbang diberikan rezeki berlimpah, serta mengingatkan bahwa bersedekah tidak akan mengurangi rezeki seseorang, justru akan menambah keberkahan”, tambahnya.
Namun, di tengah apresiasi terhadap masyarakat yang telah berkontribusi, KMPPB menyoroti minimnya kepedulian dari para pengusaha besar yang beroperasi di Pangkalan Kerinci. Banyak showroom kendaraan, pool transportasi, swalayan, serta hotel-hotel yang selama ini meraup keuntungan besar dari daerah ini, tetapi tidak menunjukkan empati terhadap korban banjir. Hal ini menjadi ironi di tengah besarnya dampak bencana yang dirasakan oleh masyarakat kecil.
“Kami sangat menyayangkan sikap apatis pengusaha-pengusaha besar ini. Mereka menikmati keuntungan dari kota ini, tetapi seolah menutup mata ketika masyarakat mengalami kesulitan. Seharusnya, mereka yang memiliki sumber daya lebih bisa menjadi contoh dalam kepedulian sosial”, tegas Samsir. Pernyataan ini mendapat dukungan penuh dari relawan yang selama sepekan turun ke jalan demi mengumpulkan donasi untuk para korban.
Dalam situasi bencana, solidaritas dan kepedulian seharusnya menjadi prioritas semua pihak, termasuk para pelaku usaha. Masyarakat kecil telah menunjukkan semangat gotong royong yang luar biasa, sementara perusahaan-perusahaan besar yang selama ini mengeruk keuntungan dari daerah ini justru tidak tersentuh oleh rasa kemanusiaan.
Dengan berakhirnya aksi penggalangan dana ini, KMPPB berharap bantuan yang terkumpul dapat meringankan beban para korban banjir. Selain itu, mereka juga mengingatkan bahwa kepedulian sosial bukan hanya tanggung jawab segelintir orang, tetapi menjadi kewajiban semua pihak, termasuk mereka yang memiliki sumber daya lebih. Para pengusaha besar di Pangkalan Kerinci harus bercermin dan menyadari bahwa dalam musibah seperti ini, kepekaan sosial jauh lebih berharga daripada sekadar keuntungan materi.
Reporter: Surya Ramadanu