PELALAWAN | Media Perjuangan resmi menginjak usia ke-18 sejak didirikan pada 5 Maret 2007. Tahun ini, tema “Cerdas, Kuat, Kreatif Memperkuat FSPMI”, merupakan pemegasan bahwa Media Perdjoeangan berperan penting sebagai garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi kaum buruh. Sebagai satu-satunya serikat pekerja di Indonesia yang memiliki media sendiri, FSPMI terus menjadikan Media Perdjoeangan sebagai alat perjuangan yang semakin modern, tajam, dan inovatif, Rabu (05/03/2024).
Perayaan yang berlangsung dengan penuh semangat ini dihadiri oleh Ketua DPW FSPMI Riau, satria putra, Ketua KC FSPMI Kabupaten, Yudi Efrizon, para jurnalis Media Perdjoeangan, aktivis buruh, serta berbagai tokoh pergerakan.
Dalam sambutannya, Satria Putra, menegaskan bahwa Media Perdjoeangan bukan sekadar media informasi, tetapi bagian dari strategi perjuangan buruh, di era digital ini, media adalah senjata. Dengan kecerdasan, kekuatan, dan kreativitas, kita harus terus memperkuat FSPMI dan membela hak-hak buruh.
“Selama 18 tahun, Media Perdjoeangan telah menjadi saksi dan bagian dari perjuangan panjang buruh di Indonesia. Dari aksi besar menuntut upah layak, advokasi menolak sistem kerja kontrak dan outsourcing, hingga membela buruh yang menghadapi ketidakadilan, Media Perdjoeangan selalu berada di garis depan. Setiap berita yang diterbitkan bukan hanya sekadar informasi, tetapi juga suara perjuangan yang memperkuat solidaritas di antara pekerja”, ujarnya.
Sebagai bagian dari transformasi digital, Media Perdjoeangan semakin aktif di berbagai platform. Website berita, media sosial, dan kanal video menjadi senjata utama dalam menyebarluaskan informasi perjuangan buruh. Dengan memanfaatkan teknologi, Media Perdjoeangan semakin menjangkau masyarakat di berbagai daerah, memastikan kebenaran bahwa suara buruh terus terdengar di tingkat nasional maupun internasional.
Dalam perayaan ini, Media Perdjoeangan juga memberikan penghargaan kepada para reporter dan jurnalis yang telah bekerja keras dalam menyampaikan berita dengan cepat, akurat, dan berani. Sebuah pesan inspiratif pun disampaikan kepada seluruh reporter: “Rilis berita, nyalakan kamera, selesaikan tugas dengan sempurna!”.
Pesan ini menjadi pengingat bahwa setiap berita yang disiarkan adalah bagian dari perjuangan dan harus disampaikan dengan profesionalisme dan dedikasi tinggi.
Selain itu, diskusi panel juga digelar dengan menghadirkan jurnalis senior dan aktivis buruh. Mereka membahas tantangan media dalam menghadapi hoaks, propaganda, serta tekanan dari berbagai pihak yang ingin melemahkan gerakan buruh. Diskusi ini menghasilkan berbagai strategi agar Media Perdjoelangan semakin kuat dalam menghadapi tantangan zaman, tanpa kehilangan idealisme perjuangan.
Di usia ke-18 ini, Media Perdjoeangan menegaskan komitmennya untuk terus menjadi corong utama perjuangan buruh. Dengan kecerdasan dalam mengolah informasi, kekuatan dalam menghadapi tekanan, serta kreativitas dalam menyampaikan pesan, Media Perdjoeangan siap melangkah lebih jauh untuk memperkuat FSPMI dan menyuarakan kebenaran.
Selamat ulang tahun ke-18 Media Perdjoeangan! Teruslah menyuarakan kebenaran, menyalakan api perjuangan, dan menjadi pilar utama dalam membela hak pekerja di Indonesia!
Reporter: Surya Ramadhanu