MEDAN | Pimpinan Redaksi Tubinnews.com, Junaedi Daulay, memberikan apresiasi terhadap langkah cepat Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, yang membantu pengobatan NN (10), bocah perempuan asal Kecamatan Lolowau, Nias Selatan, yang menjadi korban dugaan penganiayaan oleh keluarganya.Kamis 13 Februari 2025.
Kasus ini mencuri perhatian publik setelah video kondisi memprihatinkan NN viral di media sosial pada 26 Januari 2025. Dalam kasus tersebut, pihak kepolisian telah menetapkan D, yang merupakan tante korban, sebagai tersangka.
Irjen Pol. Whisnu Hermawan langsung turun tangan dengan memberangkatkan NN dari Nias menuju Rumah Sakit Bhayangkara Medan melalui Bandara Kualanamu, Deli Serdang, pada Rabu (12/2/2025). Selain itu, Kapolda juga memerintahkan pengawalan penuh terhadap korban bersama ayahnya, Yarman Ndruru.
Kepala Desa Hikara, Ponisman Giawa, yang turut mendampingi perjalanan NN ke Medan, menyampaikan rasa terharunya atas perhatian Kapolda.
“Terima kasih Bapak Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Whisnu Hermawan atas kepedulian dan perhatian bapak kepada warga saya,” ujar Ponisman.
Di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, NN mendapat penanganan khusus dari tim medis yang dipimpin Kabiddokkes Polda Sumut, Kombes dr. Martinus Ginting, bersama dokter spesialis ortopedi, Kompol dr. Eli Safrin Almiron. Mereka memastikan NN mendapatkan pemeriksaan dan perawatan tulang yang optimal sesuai arahan Kapolda.
Proses pengobatan NN juga mendapat pendampingan dari berbagai pihak, termasuk PKPA Nias, personel Polres Nias Selatan, serta perwakilan AMS XII Medan.
Namun, di balik apresiasi terhadap langkah humanis Kapolda, Junaedi Daulay menyoroti isu serius lainnya terkait kasus kekerasan anak yang kian meningkat di Sumatera Utara, termasuk dugaan keterlibatan oknum ASN di P3AKB (Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana) Sumatra Utara.
“Kami sangat mengapresiasi kepedulian Kapolda Sumut yang begitu responsif terhadap kasus kekerasan anak. Namun, kami juga meminta agar Kapolda memanggil dan memeriksa oknum ASN P3AKB beserta suaminya, yang diduga terlibat dalam kasus kekerasan terhadap anak namun berakhir dengan damai,” tegas Junaedi.
Terpisah Kepala Dinas P3AKB (Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana) Sumatra Utara Sri Purnamawati memberikan keterangan kepada awak media terkait meningkatnya kekerasan terhadap anak oleh oknum P3AKB sendiri.
” Oh iya terimakasih,” Tutupnya
Kasus NN menjadi pengingat keras akan pentingnya perlindungan anak dari kekerasan domestik. Masyarakat pun berharap agar kasus ini diusut tuntas, termasuk segala pihak yang terlibat, tanpa pandang bulu.
#Red