PELALAWAN | Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Pematang Siantar, Sumatera Utara, bernama Cut Indah Sari, telah meninggal dunia di Thailand. Menurut informasi, Cut Indah Sari meninggal pada bulan Agustus 2024 dan dimakamkan di Daerah Aranyaprathet, Provinsi Seakeo, Thailand, Sabtu (22/02/2025).
Sebelum meninggal, Cut Indah Sari sempat diantar dari Kamboja ke Rumah Sakit di Thailand oleh seorang pria bernama Candra Setiawan, yang juga berasal dari Pematang Siantar. Namun, Candra Setiawan meninggalkannya di rumah sakit, Data yang ditinggalkan hanya Paspor dan tidak ada informasi mengenai keluarga yang dapat di hubungi.
Jenazah Cut Indah Sari sempat tertahan selama 5 hari di rumah sakit karena tidak ada pihak keluarga yang menghubungi atau dapat dihubungi. Pihak rumah sakit kemudian menghubungi masyarakat muslim di Aranyaprathet untuk membantu proses pemakaman.
Pihak masyarakat muslim sempat meminta untuk membuka peti tersebut sebelum dimakamkan, namun tidak diperbolehkan oleh pihak rumah sakit.
Pihak rumah sakit juga meminta untuk dibayarkan biaya sebesar 120.000 Bath (Mata Uang Thailand), namun setelah bernegosiasi, pihak rumah sakit hanya meminta biaya 8.000 Bath untuk biaya pemakaman.
Menurut keterangan daru akun tiktok @Iya_iniefan saat dihubungi wartawan, beliau menerangkan, mendapatkan informasi dari narasumber yang berada di Thailand, bahwa hingga hari ini belum ada pihak keluarga yang dapat dihubungi atau menghubungi.
“ia juga bersedia membantu pihak keluarga apabila benar belum mengetahui perihal berita tersebut, beliau bersedia membantu menghubungkan dengan narasumber info dari narasunber yang berada di Thailand tersebut”.
Namun ada satu komentar, yang mengatakan, bahwa Almarhumah sudah dibawa ke Indonesia, dan pria yang membawanya adalah suaminya, namun dibantah oleh Efan dengan bukti video proses pemakaman, dan surat keterangan dari pihak kepolisian Thailand yang iya dapatkan.
Menurut informasi yang ditemukan, belum ada penyalur tenaga kerja resmi dari Indonesia ke Kamboja. Hal ini membuat banyak pekerja migran Indonesia yang bekerja di Kamboja rentan terhadap perlakuan tidak wajar dari perusahaan atau agen nakal. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan mencari informasi yang lengkap sebelum memutuskan untuk bekerja di luar negeri.
Reporter: Surya Ramadanu