Ayo Bantu! Rumah Gubuk Nenek Guru Ngaji di Labuhanbatu Sumut, Terancam Ambruk

Labuhanbatu, Tvnyaburuh.com – Mohon bantuan sahabat pembaca setia, hari ini Nenek Sumami (63) butuh uluran tangan kita semuanya, sejak belasan tahun menumpang tinggal di gubuk milik Baitulmal Desa Sei Tarolat, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Ia dan dua cucunya bukan semata-mata ingin memanfaatkan situasi. Di gubuk yang dibangunkan masyarakat itu, belasan tahun Nenek Sumami mendidik anak-anak bahkan ibu-ibu lingkungan setempat mengaji tanpa dibayar. 

Hal ini disampaikan Edy Syahputra Ritonga dari Pemuda Pesisir Labuhanbatu kepada Tvnyaburuh.com, menurut Edy, pihaknya bersama Rumah Peduli Labuhanbatu dan relawan Indonesian Escorting Ambulance Iea Rantauprapat serta Persatuan Aktivis Wartawan Pantai Timur, Pemuda Pesisir Labuhanbatu akan menggalang donasi untuk renovasi gubuk Nenek Sumami telah lama mejanda.

“Ratusan sudah anak didiknya dari buta aksara hijaiyah sampai mahir membaca Al-Qur’an. Selain di gubuk reyotnya, Nenek Sumami juga menjadi guru mengaji di masjid desa itu dan tetap tidak ingin mengharap balas jasa dari para santrinya” ujar Edy Senin (17/5/2021).

Kini kata Edy, rumah gubuk yang ditempati Nenek Sumami dan tempat mengaji warga setempat, nyaris ambruk dan dari sisi dinding tepas luar sebelah kanan tampak dua tiang menyokong agar tetap berdiri. Selain itu, atap gubuk dari daun tampak bocor dimana-mana. 

Kemudian, lantai tempat para puluhan santri belajar mengaji juga masih tanah dan hanya beralaskan tikar seadanya. Gubuk tanpa dapur berukuran sempit itu juga tidak memiliki dapur dan hanya ada satu kamar tidur. 

Namun, kata Edy, Nenek tidaklah orang yang mengeluh dengan keadaan. 

“11 tahun menumpang di rumah ini. Selama diberi tumpangan, mengajar ngaji bagi warga. Tidak pernah saya meminta jasa dari para santri, bahkan ada yang mau memberi setiap bulannya walau sekedar buat beli sabun mandi, tetapi saya sudah niatkan semua yang belajar mengaji dengan saya tidak dipungut biaya,” ungkap Nenek Sumami saat disambangi Rumah Peduli Labuhanbatu dan para relawan lainya.

Untuk mencukupi kebutuhan per harinya, Nenek Sumami hanya mengandalkan honor guru mengaji dari tugasnya di masjid yang diwajibkan pemerintah. 

“Kalau makan dari gaji pemerintah Rp1 juta per bulan. Itupun kan dibayar tidak setiap bulannya. Alhamdulillah di cukup-cukupkan,” ucap Nenek.

Terkait hal ini, Edy kembali menyampaikan Rumah Peduli dan pihak lainya di Labuhanbatu, tetap akan melakukan penggalangan donasi demi untuk merenovasi rumah guru ngaji Nenek Sumami agar lebih layak dan nyaman.

“Bagi para dermawan, kami kembali mengetuk hatinya untuk ikut bersama-sama meringankan beban Nenek Sumami dengan menyisihkan rezekinya melalui rekening Rumah Peduli Labuhanbatu atas nama Supriyono di BNI 0904050625 (Najib gunawan)” Harap Edy.

Menurut Edy, nomor rekening tersebut resmi dan transparan, untuk informasi pendonasi bisa menghubungi nomor kontak person dibawah ini :

Joe Waeaja +62 813-9688-0644

Edy S Ritonga +62 813-6414-1311

Supariyono atau Aryo 0821-7095-1717

Fauzi 085361696602

#Tim