Site icon Tvnya Buruh

1.000 Karyawan PT Sanken Terancam PHK Imbas Pabrik Tutup, Serikat Pekerja: Jangan Modus Merugi

JAKARTA | Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI) mengungkap bahwa PT Sanken di Kawasan MM2100 Cikarang Barat, Jawa Barat, yang akan menghentikan produksi mulai Juni 2025, memiliki karyawan kurang lebih 1.000 orang.

Presiden ASPIRASI Mirah Sumirat mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan para karyawan Sanken mengenai penghentian ini, serta potensi dampak panjangnya, yaitu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

“Kami mendapatkan informasi dari kawan-kawan yg ada di kawasan MM2100 Cikarang bahwa jumlah karyawan Sanken kurang lebih 1.000 orang,” kata Mirah kepada Tribunnews, Kamis (20/2/2025).

“Karyawan Sanken saling berkomunikasi dengan kawan-kawan anggota ASPIRASI terkait penutupan perusahaan dan dampaknya ke arah PHK,” lanjutnya.

Terkait dengan penutupan perusahaan, ia mengaku mendengar desas-desus penutupan perusahaan ini diduga karena banyaknya pungutan liar dari organisasi masyarakat (ormas) sekitar, sehingga perusahaan tidak nyaman.

Apapun alasannya, Mirah meminta kepada perusahaan agar mencari strategi atau cara agar bisa menghindari PHK.

“Jangan ini hanya dijadikan modus perusahaan dengan alasan merugikan, lalu tutup perusahaan, tapi kenyataannya perusahaan berdiri dengan nama yang baru dan karyawan baru yang diterapkan status karyawan menjadi harian atau outsourcing,” ujar Mirah.

Mirah pun meminta pemerintah agar pro aktif dan inisiatif bergerak menangani potensi PHK massal. Mereka diminta tak hanya menunggu laporan masuk. 

Ia meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) turun ke lapangan untuk menginvestigasi apa yang sesungguhnya terjadi.

Di masa menjelang Ramadan 2025, jika terjadi PHK. Mirah menyebut akan berpengaruh terhadap ekonomi para pekerja.

“Belum lagi menghadapi awal tahun ajaran baru dan pastinya rakyat sedang membutuhkan biaya masuk sekolah dan daftar ulang masuk sekolah,” ucap Mirah.

“Jangan sampai dampak PHK massal memperberat situasi ekonomi secara Mikro dan ujungnya memperburuk situasi keamanan secara nasional,” pungkasnya.

Dibenarkan Kemenperin

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membenarkan PT Sanken yang berada di Kawasan MM2100 Cikarang Barat, Jawa Barat, akan menghentikan produksinya mulai Juni 2025.

Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta mengatakan, PT Sanken ini sejatinya sudah mengajukan pelaporan untuk menutup produksi berdasarkan data Online Single Submission (OSS).

 

“Di OSS itu Juni 2025. Estimasi ya, saya tidak tahu persisnya. Tapi mereka sudah melaporkan rencana hendak menutup line produksi,” kata Setia Diarta kepada wartawan di Kantornya, Rabu (19/2/2025).

Setia Diarta menyebut, penutupan produksi ini didasari oleh permintaan mother company atau induk usaha yang berasal dari Jepang untuk memindahkan produksinya, sehingga menjadi semikonduktor di Jepang.

Seperti diketahui, PT Sanken MM2100 ini merupakan murni Penanaman Modal Asing (PMA).

“Iya. Mother company yang di Jepang yang mau memutuskan,” jelasnya.

Adapun terkait nasib pegawai PT Sanken, Setia Diarta enggan berkomentar lebih jauh. Namun dia memastikan bahwa PT Sanken akan menutup produksinya pada Juni 2025, ketika dikutip dari tribun.

“Bukan PHK. Mungkin ya kami belum tahu apa treatment nya. Nanti akan diinformasikan lebih lanjut,” ucap Setia.

“Tapi saya tidak ngomongin masalah PHK ya. Saya ngomongin ada penurunan produksi di Sunken dan mereka berkinginan untuk menutup line produksi,” imbuhnya menegaskan.

Sebelumnya beredar video menarasikan PT Sanken di kawasan MM2100 Cikarang Barat akan menutup operasionalnya. Video tersebut diunggah dalam akun media sosial Instagram @publikcikarang.

“Agak kaget denger kabar PT Sanken mau tutup,” tulis akun @publikcikarang, Rabu (19/2/2025).

Akun tersebut juga menarasikan bahwa bagaimana nasib karyawan yang masih ingin bekerja di perusahaan PT Sanken. Terlebih sebagai ladang mencari nafkah.

“Langsung terpikir bagaimana nasib dan perasaan para karyawannya yang tentu saja sesungguhnya masih menginginkan perusahaannya, sebagai tewing nyari nafkah akan bisa terus eksis. Tapi apa mau dikata jika harus demikian yang terjadi,” tulisnya.

Berdasarkan rekaman video, terjadi permasalahan yang belum selesai antara perusahaan dan karyawan PT Sanken. Karyawan menuntut kompensasi pesangon diselesaikan dengan jelas.

 

 

Editor: Ahmad Jais

Exit mobile version