Ibu Sri Winahyu Bersama Suami dan Anaknya Tinggal Dirumahnya seperti Kandang Kambing, Ustad M Kurnia Sitorus Pegiat Sosial Kunjungi Rumahnya

 

DELI SERDANG | (Kamis, 13/2/2025) Miris melihat seorang ibu yang bernama Sri Winahyu (45) warga Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang bersama suami Kalsum (50) dan anaknya tinggal dirumahnya bak kandang kambing. Ibu dan suaminya yang bekerja sehari-hari mengambil upahan menjemur tanah untuk dijadikan pupuk demi membeli beras dengan hidup yang pas-pasan.

Sudah hampir Delapan tahun Ibu Winahyu dan Suaminya tinggal dirumah bagaikan kandang kambing di atas tanah milik tol Belmera Tanjung Morawa, ibu Sri Winahyu sebagai pekerja buruh pembuat pupuk kompos yang terbuat dari tanah bersama suaminya harus berjuang untuk menghidupi dan membesarkan anak-anaknya di desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Dan sudah empat bulan ini, ibu Sri Winahyu dan Suami tidak lagi bekerja ditempat olahan tanah tersebut, hal ini yang membuat ibu Sri Winahyu dan suami harus mencari pekerjaan kesana kemari, sebelumnya mereka yang bekerja di olahan tanah menjadi pupuk ini, jika musim panas akan mendapatkan penghasilan seminggu sekali 300ribu hingga 400ribu rupiah. Namun, jika musim penghujan mereka tidak mendapatkan penghasilan apa-apa dari olahan pupuk tersebut.

Tidak tau mau bekerja dan berbuat apalagi ibu Sri Winahyu dan Suaminya demi untuk mendapakan beras untuk makan sehari-hari harus bekerja mencari upahan kesana kemari. Mirisnya, jika tidak mendapatkan beras mereka harus merebus singkong untuk bertahan hidup.

Sembilan orang anak ibu Sri Winahyu, dua orang sudah menikah dan sebagian merantau untuk membantu ibu Sri Winahyu dalam kehidupan sehari-hari, dan kesemua anaknya itu sudah tidak lagi bersekolah. Adapun satu orang anaknya yang masih sekolah duduk dibangku kelas 9 SMP yang belum melunasi uang sekolah selama 9 bulan. Sedangkan satu orang anakya putus sekolah dibangku SD. Akibat susahnya ibu Sri Winahyu tak mampu menyekolahkan anak-anaknya.

Pemerintah kabupaten Deli Serdang harus peduli dan mengambil sikap apa yang telah di alami ibu Sri Winahyu dan Suaminya yang tidak lagi bekerja sebagai buruh pembuat pupuk dari tanah tersebut.

Sri Winahyu ditemani suami kepada tvnyaburuh mengatakan “Dulu kami punya rumah gubuk gubuk gitu, peninggalan orang tua, tapi karena ga ada biaya untuk memperbaikinya tumbang (roboh), dan saya sama suami dan anak anak ditawari rumah disini sekalian bekerja mengolah tanah untuk dijadikan pupuk dan soal bantuan ini itu dari pemerintah nggak ada pak, baik itu BLT, PKH dan lain sebagainya.” Ucapnya sedih

Ustad Muhammad Kurnia, S,Pd, MBA, sebagai pegiat sosial, dirinya mengaku miris melihatnya, sedih dan menangis melihat kondisi seperti ini.

 

Ustad Muhammad Kurnia Sitorus(tengah).foto


“Melihat kondisi keadaan Ibu Sri dan Pak Kalsum ini sungguh sedih saya melihatnya, bagi kawan kawan donatur, ayolah bantu saudara kita ini, bukan banyak maupun sedikit pemberian itu, melainkan kepedulian kita sesama muslim.” Ujarnya

“Dan saya pribadi meminta kepada bapak bupati terpilih Asriluddin Tambunan untuk memperhatikan masyarakatnya yang kurang mampu ini, yang belum mendapatkan program pemerintah dari kabupaten deli serdang.” Ujar ustad Muhammad Kurnia Sitorus sebagai pegiat sosial yang aktif sejak tahun 2012

“Ibu Sri Winahyu dan Suaminya berharap kepada pemerintah kabupaten untuk memberikan bantuan kepada dirinya. Hal ini pemerintah kabupaten Deli Serdabg harus menjalankan apa yang telah di programkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto, bahwa jangan ada lagi rakyat yang miskin dan kesusahan.” Tutup Ustad Muhammad Kurnia Sitorus

 

 

Reporter: Ahmad Jais