Tidak Ada Massa PDI-P, PPP, NASDEM, PKS & PKB, Yang Demo ke MK Untuk Tuntut Pilpres Ulang dan Diskualifikasi 02, Siapa Yang Mendapatkan Kue?
Penulis: Ahmad Khozinudin (Sastrawan Politik)
TVNYABURUH.COM | (Kamis, 18,4/2024). Kalau Anies menang dan menjadi Presiden, itu yang jadi menteri pasti dari kader PKB, NASDEM & PKS. Bukan dari Relawan pendukung, atau yang nyoblos di TPS dan demo untuk Anies jelang putusan MK.
Kalau Ganjar menang dan menjadi Presiden, itu yang jadi menteri pasti dari kader PDIP & PPP. Bukan dari Relawan pendukung, atau yang nyoblos di TPS dan demo untuk Ganjar jelang putusan MK.
Tapi giliran berjuang, ikhtiar untuk melawan kecurangan di MK, tak nampak kader partai yang dikerahkan. Tak ada kader banteng, demo mengepung MK. Tak ada kader NasDem, menyemut di seputar MK.
Tak ada ratusan ribu massa partai dari PDIP & PPP yang menyemut di Gelora saat kampanye Ganjar Mahfud, hadir dalam demo di MK. Tak ada ratusan ribu massa partai dari NASDEM, PKS & PKB yang menyemut di JIS saat kampanye AMIN, hadir dalam demo di MK.
Partai itu sejatinya pragmatis. Mereka hanya memanfaatkan suara umat Islam. Saat pemilu, suara mereka kejar agar mencoblos di TPS. Saat kampanye, massa dikerahkan untuk mendukung partai mereka.
Saat sibuk pemilu curang, partai tak gulirkan hak angket. Partai cuma omon omon hak angket, tapi tak ada kenyataan. Berteriak Pemilu curang, tapi rak mau berjuang dengan kekuasan mereka.
Megawati pun sama. Cuma tulis amicus curiae. Padahal, Mega bukan WN biasa. Mega adalah Ketum PDIP yang punya banyak anggora DPR, punya menteri di kabinet Jokowi, punya Puan ketua DPR RI.
Alat kekuasaan Mega di DPR dan di kabinet, tidak digunakan untuk melawan kecurangan. Sekarang, Mega memelas ke hakim MK dengan kirim amicus curiae.
Sekarang, yang menyemut demo ke MK itu umat Islam. Nanti, jika berhasil yang mendapatkan kue kekuasaan ialah orang partai itu sendiri. Sampai kapan, umat Islam hanya jadi tumbal politik dalam sistem demokrasi?
Umat Islam hanya jadi ‘bebek’ yang digiring oleh elit, karena tidak punya visi sendiri. Umat Islam hanya bisa ‘ndompleng’ visi perubahan kepada partai. Setelah partai berkuasa, umat Islam ditinggalkan.
Sampai kapan umat Islam menjadi tumbal politik? Sampai umat Islam meninggalkan demokrasi, dan punya visi Islam sendiri, yakni visi syariah & Khilafah. Hanya syariah & Khilafah, perjuangan hakiki yang akan menghadirkan perubahan Islam, untuk keadilan dan kemakmuran.
#Redaksi/editor/Js