SHARE NOW

Siap-siap! Buruh Bekasi Akan Demo Besar 25 November 2021, Tolak Kenaikan Upah 1 Persen dan Cabut SE Menaker

BEKASI| Tvnyaburuh.com – Hujan tak menyurutkan langkah massa buruh yang tergabung pada Aliansi Buruh Bekasi Melawan (BBM) untuk hadir di Omah Buruh, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 20 November 2021.

Kehadiran buruh dari berbagai federasi serikat pekerja tersebut dalam rangka persiapan aksi besar-besaran yang terselenggara dalam waktu dekat.

Pada kesempatan tersebut juga dibahas aksi pada 17 November 2021 saat massa aliansi BBM berhasil melumpuhkan lalu lintas sejumlah ruas jalan di Cikarang lantaran Pemkab Bekasi dinilai ingkar janji soal Upah di Atas Upah Minimum (UDUM).

Wakil Koordinator Aliansi BBM, Sarino, menjelaskan konsolidasi hari ini sebagai bentuk persiapan khususnya buruh Bekasi di bawah Aliansi BBM.

Di Kabupaten Bekasi, Pemkab Bekasi tak mengeluaran SK UDUM sebagaimana yang dijanjikan Plt. Bupati Bekasi Akhmad Marjuki paling lambat 16 November 2021. Sementara SE UDUM di Kota Bekasi tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

“Kita akan tuntut pembatalan soal SE Menaker upah kenaikan 1,09 persen yang mengacu PP 36 Tahun 2021,” ucap Sarino ketika diwawancarai dilansir dari urbanjabar.com.

“Tuntutan kedua adalah pembatalan PP 36 itu sendiri karena semua isi pasal tidak ada yang berpihak kepada kaum buruh, kemudian tentang Omnibus Law,” sambung Sarino.

Aliansi BBM, kata Sarino akan mencoba pola berbeda pada aksi yang berlangsung pada tanggal 25 November 2021 yaitu dengan upaya huru-hara.

Huru-hara yang dimaksudkan adalah upaya yang tetap sesuai dengan hukum.

“Berdasarkan pengalaman kita hukum dapat berubah karena kekuasaan, kemudian upaya hukum, dan huru-hara,” ucap dia.

“Indonesia merdeka karena huru-hara, kekuasaan Orde Baru runtuh dengan huru-hara. Kita juga upaya melalui huru-hara dengan prosedur hukum,” katanya.

Kemudian massa juga akan menggelar aksi secara ampar-amparan, menurut Sarino, sebagai aksi yang tidak terpusa. Jadi, sebanyak 10.000 massa buruh tidak kumpul secara terpusat, tetapi menyebar di tiap kawasan.

Sementara ini massa aliansi BBM akan mengawal rapat Dewan Pengupahan Kabupaten (Depeka) Bekasi.

“Nanti tanggal 25 November kita aksi serempak kabupaten-kota Bekasi bukan pawai. Kita keluar pabrik keseluruhan,” kata dia.

“Kita sweeping di lingkungan pabrik sesuai surat pemberitahuan. Aksi alur rute jelas di mana,” lanjutnya.

Sweeping yang dimaksud adalah menghampiri satu per satu pabrik untuk mengajak para pekerja di pabrik itu mengikuti aksi besar-besaran itu.

Sebagai lanjutan dari aksi 25 November, pada tanggal 29 massa buruh se-Jawa Barat akan menggelar aksi dan tanggal 6 sampai 8 November akan menggelar aksi mogok nasional.

Kita juga akan meminta rekomendasi pada pemerintah pusat untuk mencabut SE Menaker, presiden kita minta juga mencabut PP 36,” dan lainnya.

Untuk hal itu, massa akan menanti instruksi lebih lanjut dari pusat.

Pada kesempatan tersebut hadir sejumlah perwakilan aliansi BBM dari PC SPAMK, PC SPLEM, PC SPAI Maryanto, PC SPEE Bambang Waluyo , KSPSI Bekasi Moh. Yusuf, Pangkorda Garda Metal Bekasi Supriyatno, Aktivis Buruh FSPMI Amir Mahfouzh, dan lainnya.

#Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWSTICKER