SHARE NOW

Pengujian Dokumen Airport Emergency Plan dan Airport Security Plan sedang Dilakukan di Bandar Udara Internasional Kualanamu 

SUMATERA UTARA | TVNYABURUH — Airport Emergency plan adalah suatu _*rencana bandar udara dalam menghadapi atau menanggulangi kondisi darurat*_, selanjutnya airport emergency planning merupakan suatu proses mempersiapkan suatu bandar udara untuk mengatasi situasi atau keadaan darurat di dalam bandar udara. 08/12/2022

Airport Security Plan adalah dokumen tertulis yang memuat prosedur dan langkah-langkah serta persyaratan yang wajib dilaksanakan oleh Unit Penyelenggara Bandar udara dan Badan Usaha Bandar udara untuk memenuhi ketentuan yang terkait dengan operasi penerbangan indonesia.

Bpk. Heriyanto Wibowo selaku Director of Operations mengatakan bahwa “Simulasi ASE & AEE bertujuan untuk melatih komunikasi, koordinasi & komando untuk penanganan, penaggulangan keadaan darurat di Bandar Udara Kualanamu, agar Seluruh Anggota komite penanggulangan memiliki kesiapan dan sigap dalam menangangi bencana.”

Kegiatan yang melibatkan 509 personil dari seluruh Anggota komite penanggulangan, dan juga anggota dari TNI, POLRI, BASARNAS, AIRLINES, CIQ, KKP, RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS, PMI ini mempunyai skenario Bahwa telah terjadi penyanderaan di Bandar Udara Kuala Namu, Pelaku terdiri dari 4 orang yang dimana Dua diantara pelaku adalah petugas kebersihan di Bandar udara Kuala Namu. Pelaku 3 otak perencana dan pelaku 4 adalah mantan petugas yang telah terdampak PHK, mereka merencanakan penyanderaan dengan cara meledakkan pesawat yang akan landing dengan menggunakan Manpads. Namun aksi mereka berhasil di ketahui oleh Cleaning Service yang bertugas di area tersebut. melihat ada kejanggalan petugas Cleaning Service tersebut segera melaporkan ke personel AVSEC terdekat.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut didapati bahwa kedua Cleaning Service tersebut (PELAKU 1 dan PELAKU 2) membawa beberapa barang yang dicurigai sebagai bahan rakitan IEDS bahan peledak (Explosive) yang sudah siap untuk diledakkan.
Namun ketika di tangani oleh petugas terdapat perlawanan dari si pelaku,dengan sigap melaporkan kejadian tersebut kepada Supervisor dengan menggunakan HT, Kemudian Supervisor segera melaporkan kejadian tersebut kepada Aviation Security Assistant dan meneruskan informasi kepada Aviation Security Chief.

BKO TNI/POLRI mengisolasi area dan mengevakuasi orang-orang di sekitar lokasi yang diduga sebagai tempat perakitan BOM. Namun tiba-tiba Tiba-tiba PELAKU 3 melakukan penyanderaan kepada seorang pengguna jasa (wanita menggendong bayi) dengan menodongkan senjata api ke kepala korban sambil berteriak dengan menyampaikan tuntutannya berupa pembebasan tahanan politik, Helikopter Full Fuel beserta crew, dan sejumlah uang 40 Miliar Rupiah dalam waktu 1 jam. Sementara PELAKU 4 membantu PELAKU 3 dengan cara melakukan ancaman disekitar lokasi sambil menodongkan senjata api.

Junior Manager of Aviation Security melaporkan kejadian ini kepada Manager of Airport Security kemudian dilanjut ke Senior Manager hingga ke DIREKTUR OPERASI, kemudian menginstruksikan agar dilakukan peningkatan keamanan di seluruh titik penjagaan, Sebagai Ketua Komite Keamanan Bandar Udara, Direktur Operasi mengaktifkan EOC (Emergency Operation Centre) dan menetapkan status bandara dari normal (hijau) menjadi darurat (merah).

Setelah tim berhasil menangani penyanderaan tersebut, Pelaku 5 telah merencanakan untuk penembakan pesawat, yang dimana mengenai sisi bagian sayap pesawat sehingga mengharuskan landing darurat. Petugas watchroom dan petugas Bandar Udara Kualanamu segera mengevakuasi korban di pesawat. Dampak dari kecelakaan pesawat udara tersebut terjadi delay cukup lama akibat runway closed, sehingga menimbulkan keributan di dalam gedung terminal. Petugas OIC, Operation & Service, Avsec dan Airlines berusaha menenangkan para penumpang yang mulai resah.

Kemudian berlanjut dengan pertemuan dengan para wartawan di conference room yang berlokasi di Gedung Otoritas Bandara guna memberikan informasi yang tepat kepada para jurnalis.

Latihan berskala besar yang diikuti oleh seluruh komunitas Bandara merupakan kegiatan akbar yang diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura Aviasi, yang mana sebelumnya selalu dilaksanakan oleh Bandara – Bandara yang dilakukan oleh perusahan induk, yakni PT Angkasa Pura II setiap 2 tahun sekali yang dilaksanakan secara parsial antara Airport Emergency Exercise dan Airpot Security Exercise.

#tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWSTICKER