SUMUT | Menjelang Pemilihan Umum serentak November 2024, semangkin banyak isu-isu miring yang mencatut nama calon-calon kepala daerah yang berkontestasi. Salah satunya yang menyebut nama Edy Rahmayadi dan Asri Ludin Tambunan yang mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur (Cagub) Sumatera Utara periode 2024-2029 dan Calon Bupati Deli Serdang 2024-2029.
Beredar unggahan di media sosial yang menyebutkan bahwa Edy rela pindah agama demi mendapatkan suara masyarakat Sumut pada kontestasi mendatang.
Begitu juga video yang beredar di Grup Whatsapp(Wag), Asri Ludin Tambuhan Calon Bupati Deli Serdang dikatakan Netizen Wag bahwa dirinya masuk ke gereja berpindah agama demi meraup suara di kabupaten Deli Serdang
Selain itu, Edy Rahmayadi juga di fitnah, salah satunya Narasi yang datang dari Netizen yang diunggah oleh akun @txtdariseleb. Dalam tayangan video tersebut, terlihat Edy tengah duduk dikelilingi sejumlah tokoh Agama Kristen, seolah tengah dibaptis.
Pada video, terdapat tulisan, “Rela pindah agama demi suara masyarakat Sumut.”
Sementara pria di video terdengar menyatakan, “Kami harapkan pertolongan daripada Tuhan, hari ini, kami hamba-hambamu dan seluruh anak-anakmu yang percaya pada Kristus, menyerahkan Bapak Edy Rahmayadi dan juga Bapak Hasan Basri Sagala, ke tangan-Mu, Tuhan.”
Begitu jugalah video Asri Ludin Tambunan tengah di do’a kan umat kristiani agar menjadi pemimpin 2024-2029 sebagai bupati deli serdang.
Dan Perlu diketahui bahwa Hasan Basri Sagala adalah pasangan calon wakil gubernur dari Edy Rahmayadi untuk Provinsi Sumatera Utara.
Sejak diunggah pada 12 November 2024, video tersebut sudah ditonton lebih dari 1,9 juta kali, serta meraup 412.000 likes, 1.644 komentar, dan telah lebih dari 2.000 kali dibagikan.
Lalu, bagaimana faktanya?
Penelusuran Fakta!
Menurut penelusuran kami ke akun Instagram dari Hasan Basri Sagala, terlihat bahwa latar belakang dan panggung yang terlihat di video, identik dengan tempat kampanye dari paslon ini, seperti terlihat di video ini. Artinya, kejadian ini kemungkinan besar terjadi di tempat kampanye dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ini, bukan gereja.
Dari kata-kata dari orang yang diduga pendeta di video juga berbeda dengan kata-kata yang biasa diucapkan dalam pembaptisan. Melansir dari laman Gereja Katedral Medan, dalam tradisi gereja, sebelum air dicurahkan pada kepala calon baptis, pelayan baptis mengajak calon untuk mengakui imannya kepada Allah Tri Tunggal.
Sesudah itu, pelayan baptis mengambil air dari bejana pembaptisan dan menuangkannya tiga kali pada dahi calon baptis sambil mengucapkan forma pembaptisan : “ … (sambil menyebut nama) aku membaptis engkau dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus”. Pelayan baptis kemudian mengurapi ubun-ubun orang yang dibaptis dengan minyak krisma dan mengenakan kain putih serta memberikan lilin yang bernyala kepada mereka.
Hal ini tidak tampak di video.
Lebih jauh, Tirto menemukan bahwa ini adalah isu lama sejak tahun 2018, ketika Edy mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumut kala itu. Edy Rahmayadi sendiri merupakan Gubernur Sumatera Utara dari 2018-2023.
Ketika Tirto mengetikkan kata kunci “Edy di baptis”, kami diarahkan ke salah satu artikel media GoSumut, yang memuat klarifikasi dari Pendeta Eben Siagian tahun 2018, ketika narasi yang sama muncul. Menurutnya, Edy Rahmayadi bukan dibaptis, melainkan hanya didoakan.
“Jangan dibilang Pak Edy itu dibaptis. Tidak ada begitu. Kami mendoakan dia saja sebagai calon pemimpin Sumatera Utara dan mudah-mudahan terpilih,” begitu jelas Pendeta Eben Siagian, Rabu (9/5/2018).
“Kalau tidak karena Pilgubsu, pasti tidak ada masalah itu. Tidak akan begitu beritanya, jadi dimiring-miringkan. Saya kenal Pak Edy, beliau itu taat pada agamanya,” begitu kata Pendeta Eben.
Pernyataan yang sama dari Pendeta Eben juga muncul di Jurnal Asia.
Perlu diketahui juga bahwa Edy Rahmayadi juga telah menyatakan dirinya sebagai Muslim, seperti dilansir dari Tribun Medan.
Dari penelusuran ke laman resmi pemerintah Sumatera Utara juga terlihat, pada Januari 2024, Edy mengisi acara Pengajian Majelis Taklim Zikir Al Haura Sumut, yang berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (4/1/2024).
Ia terlihat mengenakan kopiah.
Di acara itu, Edy berpesan agar terus menjaga persatuan di antara umat Islam. Ulama terdahulu juga telah menyampaikan hal tersebut, yakni untuk menghentikan segala pertikaian dan perpecahan di antara umat Islam, katanya.
Hingga berita ini diterbitkan ditulis pada 14 November 2024, tidak ada bukti bahwa Edy Rahmayadi telah berpindah agama. Dan begitu juga Asri Ludin Tambunan, berita ini dikutip dari beberapa media online dan termasuk tirto.id.
Hasil penelurusan fakta menunjukan video Edy Rahmayadi berpindah agama demi mendapatkan dukungan suara masyarakat Sumatera Utara pada kontestasi Pilgub 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Unggahan video yang beredar di TikTok berlokasi di tempat kampanye dan kemungkinan besar hanya menampilkan doa untuk Edy dalam konteks Pilgub Sumut 2024, dan tidak ada kaitannya dengan perpindahan agama atau pembaptisan. Ini juga adalah narasi yang telah berhembus sejak 2018 dan telah dibantah oleh Pendeta Eben Siagian kala itu.
Editor: Ahmad Jais