Miris Menyayat Hati!.. Kondisi Rumah Buruh yang Dipecat Sepihak oleh PT. SHL Bak Seperti Kandang Kambing.

banner 120x600

Miris Menyayat Hati!.. Kondisi Rumah Buruh yang Dipecat Sepihak oleh PT. SHL Bak Seperti Kandang Kambing.

 

 

 

 

 

 

PELALAWAN | Perusahaan PT. SHL yang berlokasi di Desa Pelalawan, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau tak punya hati terhadap buruh yang di PHK sepihak olehnya.

Dan terkait berita sebelumnya yang memuat tentang seorang karyawan PT. SHL yang meminta advokasi ke FSPMI Kabupaten Pelalawan, pada Rabu, (12/06/2024 ) mengenai PHK sepihak, serta permasalahan yang ada di perusahaan tersebut.

Dengan ditemani seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya,
Wartawan tvnyaburuh hari ini, sabtu, (15/06/2024) melakukan penelusuran dan pemantauan kerumah buruh yang di PHK tersebut.

Ketika tiba dilokasi perumahan dan kebun PT. SHL, tim awak media melihat apa yang terjadi sungguh membuat hati wartawan itu menjadi miris melihatnya.

Hal pertama terlihat adalah perumahan buruhnya, yang menurut pandangan bagi siapa saja melihatnya, ini sangat tidak layak huni, dimana tereihat rumah tersebut sebagian dindingnya sudah pada bolong, hal rumah itu di anggap pas nya untuk kandang kambing bukan sebagai perumahan buruh.

Keterangan gambar :
Kondisi dan keadaan perumahan buruh di PT. SHL berlokasi di Desa Pelalawan, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Foto : Surya

Selain itu, tidak adanya MCK di sekitar perumahan dan untuk pekerjanya sendiri awak media mendapati, mereka tidak memakai alat pelindung diri (APD,) seperti sarung tangan, sepatu dan helm saat bekerja, Jadi awak media berpendapat bahwa perusahaan tersebut tidak layak beroperasi.

Dari sumber yang tidak ingin disebut namanya, awak media mendapat informasi dari warga “Beginilah keadaan yang diterima pekerja dari PT. SHL selama bertahun-tahun, upah tidak layak, fasilitas seadanya, bahkan perusahaan sering melakukan tindakan cara kurang manusiawi, seperti melakukan pemecatan sepihak”, ungkap sumber yang tidak mau dipublikasikan namanya.

Hal yang sama juga disampaikan beberapa orang buruh yang ditemui dan harapan mereka, perusahaan terbuka mata dan hatinya untuk memperlakukan buruh dengan layak dan manusiawi. 

 

Reporter: Surya Ramadanu