SHARE NOW

Human Traffiking!.. Para Pekerja Indonesia Ditipu dan di Tawan di Myanmar

DELI SERDANG | Human Traffiking yang di alami para pekerja di tanah air gencar terus dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab, hal ini terbukti bagi para pekerja asal kabupaten Deli Serdang di kota Myawaddy Myanmar(Burma).

Pemerintah Indonesia bertindak secepatnya menjemput para Tenaga Kerja Indonesia(TKI) asal Kabupaten Deli Serdang di Myanmar tersebut.

Pasalnya informasi ini diperoleh viral di media sosial, dari video yang berdurasikan 22 detik, bahwa video tersebut menunjukan dengan adanya beberapa pekerja Indonesia momohon kepada pemerintah agar mereka dapat di jemput ke negara Myanmar di kota Myawaddy.

Salah satu asal pekerja Indonesia warga Ulayat no 33DA di Jalan Perjuangan Tanah Garapan Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, seorang Laki-laki bernama Afpik Nur Huda memohon bantuan pemerintah Indonesia untuk menjemput dirinya di negara Myanmar. Selain dirinya 6 orang asal Deli Serdang satu barak(kamar) juga ditahan, diperkirakan lebih dari 6 orang.

Istri dari Afpik Nur Huda(37), Lili Syafitri (34) berharap kepada pemerintah indonesia khususnya presiden RI Jokowi Widodo untuk menjemput memulangkan suaminya beserta 20 orang lainnya yang di tahan di suatu ruangan (kamar).

Para pekerja indonesia yang di tawan tersebut.foto
Lokasi para pekerja di tahan di kota Myawady Myanmar.foto
Sepotong surat ,dengan diam diam Afpik nurhuda menuliskannya.foto
Muhammad yakub, secara diam diam tanpa penjagaan menuliskan secarik kertas untuk meminta bantuan pemerintah.foto
Foto hasil video berdurasikan 22 detik di sringshot menunjukan rekaman pada saat tki meminta bantuan.foto

Menurut keterangan dari Lili Syafitri bahwa suami dan 20 orang lainnya di Myanmar Kota Myawaddy, mereka telah di tipu oleh agen yang berasal dari Indonesia, yang membawa mereka ke Myanmar tersebut, pasalnya gaji mereka tidak di bayar dan tidak sesuai yang di harapkan sebelum keberangkatan, para pekerja Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebelumnya dijanjikan bekerja di perusahaan elektronik, IRT, Dan Pabrik, ternyata para pekerja tersebut di perkerjakan sebagai Judi Online dan Ivestasi Bodong.

Dan Inilah salah satu korban yang di tawan di Myanmar di antara 20 orang yang menuliskan sebuah surat dengan tulisan tangan, memohon kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan penjemputan terhadap mereka:

“Saya mengajukan permohonan kepada pemerintah Negara Indonesia, agar saya bisa di jemput di negara Myanmar dan di pulangkan kembali ke negara Indonesia. Saya masuk ke negara Myanmar tanpa dokumen resmi karna saya sudah di tipu dan terperangkap sindikat Human Traffiking, dan kami warga Indonesia banyak di daerah tempat saya sekarang ini. Dengan ini saya memohon sangat untuk dapat dipulangkan lagi ke Indonesia. Terimakasih. Myanmar, 28 Januari 2023”. Tulis Afpik Nur Huda di secarik kertas yang dikirim nya foto lewat WhatsApp kepada keluarganya di deli serdang.

Suriatun(56) ibu dari Muhammad Yakub(27) yang juga warga hamparan perak kabupaten Deli Serdang hal yang sama yang di alami anaknya tersebut, begitu juga yang di alami seorang anak laki-laki yang berusia 27 tahun bernama Jeri, bertempat tinggal di kampung lalang pasar 5 kecamatan medan sunggal deli serdang. Selain itu, ada yang berasal dari Palembang seorang perempuan yang bernama Lena, dan Yogi.

Ketua Dpw Hipakad63 Sumut Edy Soesanto, Amd, di temani sekertaris Rayon Hipakad63 Sumut Hamparan perak Ricardo Nainggalon serta jajarannya, dan Wadan Koti Pemuda Pancasila Deli Serdang Ahmad Faisal, serta Tokoh Masyarakat desa klambir 5 kebun Abror Surbakti, mengatakan “kepada pemerintah Indonesia harus cepat mengambil tindakan secepatnya untuk menjemput para TKI ini, menurut kami, ini adalah korban Human Traffiking perdagangan manusia.” Ujar Edi Soesanto.

Laporan: A.jais.s

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWSTICKER