JAKARTA | TVNYABURUH.COM — Proyek Pekerjaan fasilitas Pengolahan Sampah Landfill Mining dan RDF Plant di Bantargebang Kota Bekasi dibawah tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Ketua Umum Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Nusantara (Formalin), Matadi kembali menyoroti dugaan korupsi kongkalikong perusahaan pemenang lelang dengan Asep Kuswanto Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam pembangunan Landfill dan RDF Plant Bantargebang Kota Bekasi yang habiskan Anggaran fantastis sebesar 1,07 Triliun.
Groundbreaking proyek ini dimulai sejak 21 Februari 2022. Proyeksi progres pekerjaan di akhir Oktober 2022, sebesar 86,5 persen dan di akhir November 2022, seluruh pekerjaan konstruksi dan instalasi mesin utama selesai dilaksanakan untuk selanjutnya dilakukan commissioning hingga akhir Desember 2022, serta akan memulai operasi pengolahan sampah pada Januari 2023.
Untuk anggaran proyek ini Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menghabiskan Anggaran Rp 1.070.325.631.549,00. atau Rp 1, 07 triliun. Proyek ini mencakup kegiatan pengadaan tanah, konstruksi design and build, serta pengadaan sarana-prasarana penunjang lainnya.
Matadi menyatakan sumber pendanaan proyek berasal dari dana pinjaman daerah mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) Rp 456.362.761.938,00. Selebihnya bersumber dari pendanaan APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp 613.962.869.611,00.
Matadi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan memeriksa dugaan korupsi kongkalikong perusahaan pemenang lelang yang libatkan Asep Kuswanto Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mulai dari proses Lelang proyek pengadaan tanah sampai pengerjaan proyek pembangunaan Landfill mining dan RDF bantargebang Kota Bekasi dibangun, tutup matadi.
Laporan: Hilman S
