SHARE NOW

Dirut Sucofindo Ingin Tingkatkan Kesejahteraan Karyawannya Sebelum Pensiun

JAKARTA, Tvnyaburuh.com – Direktur Utama PT Superintending Company of Indonesia (Persero) atau Sucofindo, Bachder Djohan Buddin ingin meninggalkan legacy atau warisan saat tidak lagi menjabat Dirut Sucofindo. Dia ingin selama kepemimpinannya di Sucofindo bisa meningkatkan kesejahteraan karyawannya.

“Dalam hati kecil saya, bagaimana saya memiliki karyawan yang akan saya sejahterakan. Saya akan angkat pegawai tidak tetap menjadi pegawai tetap. Jika ada rizki Sucofindo, saya akan tambah dan menaikkan gaji karyawan, ini bukan main-main, tetapi sudah dengan perhitungan. Itulah legacy yang ingin saya tinggalkan, yang sulit dilupakan karena menyangkut keluarga dan anak-anaknya,” kata dia, dikutip dari Antara, Minggu (20/6/2021). dilansir dari iNews.id

Dia menjelaskan, rencana menaikkan kesejahteraan karyawan Sucofindo sudah melalui perhitungan. Kesejahteraan yang diinginkan merata bagi semua karyawan di perseroan.

“Saya bukan untuk cari nama, tetapi keikhlasan dan ketulusan itu adalah kesejahteraan yang merata bagi seluruh karyawan Sucofindo, bukan kesejahteraan secara individual,” ujarnya.

Menurut dia, sumber daya manusia (SDM) Sucofindo merupakan aset terpenting karena perseroan tidak menjual produk, tetapi jasa dan layanan sehingga harus memperkuat kepercayaan dan integritas.

“Jika integritas abal-abal, habislah kita karena kita melayani jasa dan skill, jadi SDM di Sucofindo itu nomor satu,” ujarnya.

Sejak berdiri pada 1956, Sucofindo menjadi perusahaan jasa yang memberikan layanan testing (pengujian), inspection (inspeksi) dan certification (sertifikasi), termasuk untuk kegiatan sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) melalui Peraturan Menteri Perindustrian No. 57 tahun 2006. Regulasi TKDN bertujuan untuk menyejahterakan rakyat melalui kekuatan perekonomian dari bawah, yaitu peningkatan penggunaan produk dalam negeri serta mengurangi ketergantungan produk impor melalui optimalisasi belanja pemerintah dan BUMN.

Dia menegaskan, Sucofindo sebagai lembaga independen yang ditunjuk oleh pemerintah dalam melakukan verifikasi TKDN selalu berkomitmen tinggi dalam mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang dicanangkan oleh pemerintah.

Saat ini terdapat 18 kelompok barang yang sudah dilakukan sertifikasi TKDN, di antaranya bahan penunjang pertanian, mesin dan peralatan pertanian, mesin dan peralatan pertambangan, mesin dan peralatan migas, alat berat, mesin dan peralatan pabrik serta kelistrikan.

“Kami sudah mengawal sertifikasi TKDN sejak 2006 sampai sekarang dengan reputasi yang baik, peningkatan kompetensi dan dukungan SDM yang andal,” ujar alumni Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin.

Kendati harus berjibaku dengan situasi pandemi Covid-19, Bachder menegaskan, perseroan tetap memberikan pelayanan terbaik dengan mengedepankan profesionalisme dan kualitas dengan bekerja secara tim.

“Saya berpikir kami tidak terpengaruh oleh pandemi, pendapatan Sucofindo tetap tumbuh. Prinsip hidup saya adalah kalau kapal sudah berlayar, jangan coba panggil untuk kembali ke dermaga karena pasti akan patah kemudinya. Jadi, kalau sudah jalan, jangan harap kau suruh saya kembali, saya harus jalan terus,” ucapnya.

Bachder mengakui bahwa kondisi pandemi sangat mempengaruhi iklim usaha di Indonesia membuat banyak sektor-sektor usaha yang tidak bisa bertahan. Untuk mempertahankan keberlangsungan usaha, Sucofindo melakukan proses continuous improvement pada semua lini usahanya.

Upaya berkelanjutan dilakukan untuk mengembangkan dan memperbaiki pelayanan maupun proses. Apalagi pengurusan sertifikat TKDN selama masa pandemi justru meningkat secara signifikan. Pada 2021 ini, Sucofindo melaksanakan program sertifikasi TKDN berbayar pemerintah.

Berdasarkan data P3DN Kementerian Perindustrian, jumlah sertifikat yang terbit periode 2019–2021 mencapai 5.648 sertifikat dengan perincian pada tahun 2019 terdapat 1.207 sertifikat, 2.462 sertifikat pada 2020, dan Januari–Mei 2021 terdapat 1.979 sertifikat.

“Pada 2021 terjadi peningkatan permintaan sertifikat TKDN, Sucofindo sebagai salah satu surveyor independen yang ditugaskan oleh pemerintah dalam melakukan verifikasi TKDN akan terus berkomitmen untuk melayani dan mendukung program pemerintah tersebut,” katanya.

Berdasarkan data Kemenperin, saat ini hanya 6.240 sertifikat yang masih berlaku (41,64 persen) dari total 14.985 sertifikat. Ini menjadi tantangan Sucofindo untuk selalu melakukan sosialisasi kebijakan TKDN dan mengajak produsen untuk melakukan sertifikasi TKDN terhadap produknya.

#Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWSTICKER