Diduga Bicara Diluar Batas Kewajaran, Kepala Dinas PMD Tegaskan Penghulu Pedamaran.
ROKAN HILIR | Masih berkaitan dengan persoalan perkataan dari salah seorang penghulu, Di Kepenghuluan Pedamaran, Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.
Di ketahui sebelumnya, bahwa perkataan ucapan terimakasih yang di lontarkan oleh penghulu pedamaran di beberapa waktu lalu, yang sempat menimbulkan pertanyaan yang miring serta di sinyalir bertolak belakang dengan sikap yang sudah di katakan oleh kepala dinas PMD Rohil.
Dalam perkataannya, Wan Ashari Penghulu Pedamaran menyebutkan ucapan terimakasih yang tertuju kepada kepala Dinas PMD Rohil atas hadirnya alat sikoncang Layanan Mandiri kepenghuluan itu.
Dalam penyampaian ucapan terimakasih kepada kepala Dinas PMD Rohil itu, disinyalir, seakan akan menggambarkan, bahwa alat sikoncang di lahirkan dari seorang kepala dinas PMD Rohil, untuk ratusan desa yang ada di Kepemerintahan Kabupaten Rokan Hilir.
Alhasil, perkataan salah seorang penghulu itu, diduga memiliki arti tersendiri, yang seakan akan mempunyai kepentingan besar terhadap kepala dinas PMD Rohil.
Demikian terkait persoalan tersebut.
Untuk itu wartawan kembali melakukan konfirmasi terhadap kepala dinas PMD Rohil atas perkataan penghulu pedamaran yang melibatkan dirinya terkait alat sikoncang.
Dalam hal itu, kepala dinas PMD Rohil menegaskan kepada seluruh kepenghuluan yang berada di bawah binaan dinas PMD, agar berkata sesuai dengan apa yang menjadi kewenangannya masing masing. Sebutnya selasa 30 mei 2023.
Lanjutnya lagi ” teruntuk seluruh kepenghuluan yang berada di Kepemerintahan Kabupaten Rokan Hilir, saya ingatkan, berikanlah penjelasan serta penilaian ataupun hanya sebuah pendapat di hadapan publik, agar bisa menyesuaikan kewenangan dan tanggung jawabnya, hal itu di sebabkan, jika perkatan maupun pendapat dan sejenisnya,apabila mencuat ke permukaan public terkait dengan suatu persoalan, pastinya memiliki tafsiran yang berbeda beda, apa lagi di khalayakan umum, ” sebut kepala dinas PMD saat di konfirmasi wartawan terkait persoalan serupa.
Reporter: Handoko