JAKARTA TIMUR | Seorang remaja tewas tertabrak kereta saat tawuran di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2024). Kedua kelompok yang tawuran berasal dari Jagal, Pulogadung, dan warga Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur. “Dari pihak seberang, melemparkan batu ke arah lawan sedangkan sudah diperingatkan sama warga dan satpam, dia masih ngak menggubris akhirnya ketabrak lalu kepental sekitar 15-20 meter,” ujar warga bernama Allan di lokasi kejadian.
Kasus tawuran antar warga masih dijumpai di sejumlah wilayah Jakarta. Tawuran yang kerap menimbulkan korban jiwa dan membuat keresahan di masyarakat itu perlu menjadi perhatian serius.
Menyikapi hal itu, Alia Noor Ayu Laksono,
Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta semua pihak terlibat dalam upaya pencegahan aksi tawuran warga. Peran aktif masyarakat dinilai perlu dalam upaya pencegahan.
Alia Noor Ayu Laksono Menginisiasi Perdamaian Antar Kampung akibat seringnya tawuran warga
Kampung tsb adalah RW 10 Cipinang Jagal Kecamatan Pulogadung, RW 01 dan RW 02 Klender Bonsi Kecamatan Duren sawit dan RW 05 dan 06 Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara.
Dalam pertemuan yang digelar pada Selasa (19/11/2024), Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noor Ayu Laksono, Menekankan pentingnya peran aktif pengurus RW dan Tokoh masyarakat dalam menangani masalah sosial, khususnya terkait dengan tawuran antar pemuda, Kami ingin memperkuat komunikasi antara pihak Legislatif, pemerintah setempat dan warga. Tawuran bukan hanya meresahkan, tapi juga merusak keharmonisan di lingkungan kita,” ujar Alia.
Alia menjelaskan, Bahwa selain pendekatan mediasi dan dialog, Solusi yang ditawarkan meliputi peningkatan kegiatan positif bagi para remaja, seperti program olahraga dan seni, Serta lebih aktifnya pengawasan oleh pengurus RT/RW. “Kami juga mendorong agar RW bisa mengadakan kegiatan yang melibatkan pemuda, sehingga mereka dapat mengalihkan energi ke hal-hal yang lebih produktif dan kreatif,” tambahnya.
Pertemuan tersebut juga menghasilkan kesepakatan untuk membentuk posko pemantauan yang melibatkan pengurus RW, Tokoh masyarakat, Serta polisi setempat untuk memonitor potensi kerawanan tawuran, terutama pada malam hari.
Selain itu, pihak berwajib juga diminta untuk lebih intens melakukan patroli di kawasan yang rawan konflik.
Sebagai langkah lanjutan, Pertemuan serupa akan dilanjutkan dalam waktu dekat, Melibatkan lebih banyak RW, serta melibatkan Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda dan Olahraga untuk menyusun Program-program yang lebih menyasar pada pembinaan remaja.
Diharapkan dengan adanya mediasi ini, tingkat tawuran di wilayah tersebut dapat diminimalisasi, sehingga tercipta lingkungan yang lebih Aman, Nyaman, dan Kondusif bagi seluruh warga.
“Kenapa peran masyarakat dan sangat penting mencegah terjadinya tawuran, karena memang kuncinya. Jika ada kerja sama dari masyarakat pasti akan berkurang aksi tawuran,” kata Alia Noor Ayu Laksono.
Sebab, Jika hanya mengandalkan pemerintah dan Penegak hukum, Aksi tawuran warga masih kerap terulang sehingga perlu pencegahan dari lingkungan terdekat.
“Kita tahu, tawuran warga sudah banyak memakan korban, baik yang terluka ringan, berat hingga ada yang kehilangannya nyawanya,” ucap Alia.
Dia ingin ada kerja sama dari semua pihak agar tawuran bisa dicegah dan bisa meminimalisir tempat yang kerap menjadi lokasi tawuran dengan pengawasan bersama.
“Kita tidak akan Bosan-bosan menyampaikan kepada RW setempat untuk aktif menjaga warga dilingkungannya dari aksi tawuran,” pungkas Alia.
Reporter: M. Reza Pahlevi