SHARE NOW

Anak Palestina: Besok, Jika Aku Masih Hidup, Aku akan Membuatkanmu Rumah dan Mendapat Lebih Banyak Makanan.

Anak Palestina: Besok, Jika Aku Masih Hidup, Aku akan Membuatkanmu Rumah dan Mendapat Lebih Banyak Makanan.

 

 

 

 

Oleh: Abdul Aziz, ST
Divisi Kajian Bidang Politik, Hukum, dan Kebijakan Publik PP. Persatuan Islam

 

TVNYABURUH.COM | Ungkapan hati seorang anak Palestina kepada kucingnya sangat menyentuh sanubari kita yang sangat dalam, betapa tidak dalam kondisi seperti itu dia masih sempat berempati dan menuliskan perasaanya:

Tomorrow, when all this ends, if I am still alive, I’ll make you a house, and Will have more food.

Besok, ketika semua berakhir , jika aku masih hidup, aku akan Membuatkanmu rumah, dan akan mendapat lebih banyak makanan!

Menyayat hati perasaan menggantang asa anak-anak Palestina tersebut, kapan perang ini akan berakhir, dan apakah aku masih hidup dibawah desingan peluru dan roket-roket yang ditumpahkan zionis secara membabi buta.

Memasuki hari ke 113 genosida yang dilakukan Zionis Israel telah menewaskan 26.000 lebih warga Palestina, dan 64.487 orang terluka sejak 7 Oktober. Pertanyaan apakah zionis tak ada hati??? Pantas Allah menyebutkan dalam Qur’an Surah Al A’raf 166

” Kemudian, ketika mereka bersikeras ( melampaui batas) terhadap yang dilarang, kami katakan kepada mereka” Jadilah kamu kera yang hina.”

Abdul aziz Divisi Kajian Bidang Politik, Hukum, dan Kebijakan Publik PP. Persatuan Islam.foto

 

Awal Mula Konflik

Konflik telah terjadi lebih dari 100 tahun tepatnya pada tanggal 2 November 1917.
Kala itu Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour menulis surat yang ditujukan kepada Leonel Walter Rothschild, seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris. Surat itu singkat sekali, hanya 67 kata namun isinya memberi dampak kepada Palestina hingga saat ini.

Surat tersebut mengikat pemerintah Inggris untuk ” Mendirikan rumah nasional bagi orang Yahudi di Palestina” dan memfasilitasi ” Pencapaian tujuan ini” surat itu dikenal dengan Deklarasi Balfour.

Hari ini pada pada 26 Januari 2024 ICJ memutuskan ada tindakan genosida yang masuk akal” yang dilakukan Israel di Gaza, namun tidak menyerukan gencatan senjata.

Panel beranggotakan 17 hakim Mahkamah Internasional (ICJ) pada hari Jumat memutuskan bahwa terdapat resiko masuk akal bahwa perang Israel di Gaza melanggar Konvensi Genosida 1948 dan memberlakukan beberapa tindakan sementara di Tel Aviv.
Namun, pengadilan tidak memutuskan untuk segera memerintahkan gencatan senjata di Gaza seperti yang diharapkan banyak orang.

 

Itulah dagelan yang dipertontonkan secara Vulgar, apakah belum terbuka mata bangsa Arab dan kaum muslimin melihatnya???.

Simak dengan seksama seruan Pemimpin Hamas (Harakat al-Muqawama Al Islamiyah) Ismail Haniyeh. Kepada negara-negara Muslim untuk memberi dukungan senjata kepada militan-militan Palestina yang berperang melawan Israel di jalur Gaza.

“Kami melihat negara-negara di dunia mengirimkan senjata kepada pendudukan (Israel), waktunya telah tiba (bagi negara-negara Muslim) untuk mendukung dengan senjata, karena ini… bukan pertempuran rakyat Palestina saja!

Kita patut memberi apresiasi kepada Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi yang melakukan tindakan walk out saat Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan memberikan pernyataan dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB di New York Amerika Serikat, pada Selasa (23/1/2024) beberapa waktu yang lalu.

Retno mengkritik PM Israel Benyamin Netanyahu yang ingin menghapus Palestina dari peta dunia.

Dalam kajian subuh Sabtu 27 Januari 2024, Ust Dr.Qosim Nurseha menerangkan Asbabun Nuzul Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 97.

Ibnu Jarir At Tabari menukil sebab turunnya ayat ini. Diceritakan Abdurahman bin Abi Laila berkata bahwa ada seorang Yahudi datang menemui Umar bin Khattab berkata, “Sesungguhnya, Jibril yang sahabat kamu (Muhamad) sebut adalah musuh kami.”Umar menjawab, Barang siapa yang memusuhi Allah, para malaikat, para rasul, Jibril, dan Mikail, sungguh dia telah menjadi musuh Allah.”

Menarik pernyataan Syaikh Muhammad Al-Ghozali

Demi Allah saya telah kunjungi dan berdakwah di Gaza hampir seluruh distriknya.

Saya saksi hidup pada tahun 1948-1949 saudara kami Anggota – anggota Ikhwanul Muslimin berangkat jihad ke Gaza Palestina, untuk membantu perjuangan rakyat Palestina dan memerangi pasukan IDF.

Saya bersaksi tidaklah pasukan Zionis berhadapan dengan satu kelompok Mujahidin yang berteriak Allahu Akbar kecuali mereka kalah terhina. Tidak ada yang bisa kalahkan yahudi zionis kecuali akidah Islam yang kokoh.

Dan zionis tidak akan bisa memenangkan perang kecuali yang dihadapinya adalah hantu-hantu gentayangan yang kosong dari iman dan akidah yang kokoh.

 

#Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWSTICKER