Aksi Brutal Warga Ini Jangan Ditiru, Usir dan Aniaya Membabibuta Penderita Copid 19 Karena Keberatan Isoman di Kampungnya

banner 120x600

TOBA| Tvnyaburuh.com – Masyarakat di Kecamatan Silaen, Toba, Sumatera Utara, bertindak brutal. Mereka menolak seorang pasien covid untuk isolasi mandiri di rumahnya. Tragisnya, mereka juga memperlakukannya tidak mansuiawi dengan mengikat dan memukuli pasien tersebut.

“Setelah diikat, paman saya juga dipukuli seperti binatang, “ kata Josua, keponakan pasien tersebut, Sabtu (24/7/2021) dikutip dari garda medan news.

banner 728x90

Video pemukulan itu pun viral di media sosial. Jhosua menuturkan, mulanya sang paman terpapar Covid-19. Kemudian, pamannya menjalani isolasi mandiri di rumah. Namun, masyarakat sekitar menolaknya.

Josua pun ingin polisi dan pemerintah bergerak, menyusul adanya kasus kekerasan tersebut.”Saya ingin kejadian itu diproses secara hukum. Karena sudah sangat tidak manusiawi,” kata Jhosua.

AKBP MP Nainggolan Kepala Bidang Penerangan Masyarakat (Kabid Penmas) Kepolisian Daerah Sumatera Utara, membenarkan adanya kejadian itu. Menurutnya, kasus tersebut telah ditangani oleh Polres Toba.

” Sudah ditangani Polres Toba. Saya sudah bicara dengan Kasubbag Humas, LP sudah diterima dan akan diproses,” ungkap Nainggolan.

Video berdurasi 37 detik tentang pemukulan itu viral di media sosial Instagram. Video yang diunggah akun @jhosua_lubis itu memperlihatkan seorang pria positif Covid-19 dalam kondisi tubuh diikat, diseret-seret dan dipukuli dengan kayu oleh sejumlah warga. Peristiwa itu diketahui terjadi di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Pasien covid itu bernama Salamat Sianipar, warga Desa Pardumuan, Kecamatan Silaen Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Sebelumnya, dokter mengatakan, korban terpapar Covid-19. Dia pun kemudian disarankan dokter agar menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumahnya.

Ketika menjalani isolasi mandiri, pasien Covid-19 tersebut disiksa warga. Dari rekaman video yang beredar, Salamat Sianipar tampak diseret-seret di jalan kampung. Tangannya diikat, dan sejumlah pria terlihat mencolok-colokkan batang kayu ke tubuh Salamat Sianipar.

Salamat Sianipar cuma bisa tersungkur di tanah. Dia kembali diseret-seret oleh sekelompok pria. Seorang warga, Tirama Marpaung mengatakan bahwa mulanya Salamat Sianipar diminta menjalani isolasi mandiri di rumah. Tapi kemudian, tragedi nahas itu pun terjadi.

Tirama tidak menjelaskan kenapa warga melakukan hal tersebut. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Audi Murphy Sitorus, kejadian tragis itu menimpa Salamat Sianipar karena dia berperilaku aneh. 

“Kemarin saat terpapar (Covid-19), entah stress atau apa, asal ketemu sama orang, dipelukinya orang supaya kena juga,” kata Audy. 

Warga marah dan mengamuk lalu mengikat dan menganiaya Salamat Sianipar.

” Peristiwa itu terjadi hari Kamis (22/7) Waktu itu Satgas sudah mau mengamankan yang bersangkutan karena tindakannya aneh-aneh,” sambungnya. 

Saat ini, Salamat Sianipar yang sempat dianiaya itu sudah dibawa ke RSUD Porsea. Untuk kasus penganiayaannya, Audy tidak menjelaskannya lebih lanjut.

#Tim